"Intinya, Anies-Sandi akan mewujudkan KJP Plus dan itu nggak pernah dibatalkan, ini masih berproses kan dan sinkronisasinya masih berjalan. Semua sedang berproses sangat dinamis. Ada dialog antara tim sinkronisasi dengan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Jadi belum ada yang final, tapi KJP Plus Anies-Sandi pasti berjalan," ujar anggota tim sinkronisasi Naufal Firman Yursak di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017).
Sementara soal gagasan penggabungan antara KJP yang sudah ada dengan KIP (Kartu Indonesia Pintar), Firman menyebut gagasan tersebut sudah disampaikan oleh Anies semasa kampanye. Karena itu, gagasan itu akan tetap berlanjut. Nanti pada prosesnya, KJP yang akan menyesuaikan dengan KIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KJP Plus itu KIP plus KJP," lanjutnya.
Karena itu, ujar Firman, tim sinkronisasi saat ini sedang memperjuangkan untuk melakukan revisi Pergub nomor 174 tahun 2015 pasal 49. Pergub tersebut berisikan siswa yang menerima KJP tidak boleh menerima bantuan lain termasuk KIP. Karena itu, dia tidak bisa berkomentar banyak soal bagaimana mekanisme KJP Plus tapi dia menegaskan program tersebut akan terus berjalan.
"Proses sinkronnya sedang berlangsung sekarang, nggak bisa disimpulkan dibatalkan. KJP Plus itu program unggulan Anies-Sandi dan itu akan diwujudkan. Proses sinkronisasinya sedang berjalan tidak bisa sekarang ada pertanyaan dibatalkan, dijalankan saja belum kok," ucap Firman.
"Masyarakat Jakarta akan mendapat manfaat dan KJP Plus dan ada fasilitas tunainya. Jadi jangan disimpulkan akan dibatalkan," tutupnya. (bis/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini