Kelima pasangan kepala daerah yang dilantik yakni Benhur Tommy Mano-Rustam Saru (wali kota-wakil wali kota Jayapura), Befa Yigibalom-Yemis Kogoya (bupati-wakil bupati Kabupaten Lanny Jaya), Eduard Fonataba-Yosina T Insyah (bupati-wakil bupati Kabupaten Sarmi), Kristosimus Agawemu-Jaya Ibnu Suud (bupati-wakil bupati Kabupaten Mappi), Yairus Gwijangge-Wentius Nimiangge (bupati-wakil bupati Nduga).
Lukas mengingatkan agar kepala daerah tersebut tidak saling menjatuhkan. Masing-masing kepala daerah harus melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai Pasal 65 dan 66 UU Nomor 9 tahun 2015 tentang pemerintahan daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lukas mengatakan, hampir sebagian besar kepala daerah di Papua mengalami perpecahan. Ketidakharmonisan dalam kepemimpinan daerah menurutnya, tidak boleh terjadi lagi.
"Saya berharap pasangan bupati/wali kota dan wakilnya supaya tetap solid dalam memimpin daerahnya sampai habis masa jabatan, karena rakyat kita membutuhkan perhatian. Rakyat kita masih banyak yang berada dibawah garis kemiskinan, butuh pembangunan, jadi jangan kita saling berebut sesuatu akhirnya rakyat tidak terpikirkan," ujarnya.
Selain 6 wilayah yang memiliki kepala daerah baru, ada 6 kabupaten lain yang masih dalam proses lanjutan terkait pilkada. Ada 4 kabupaten melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) yakni Kabupaten Tolikara, Puncak Jaya, Kepulauan Yepan dan Kabupaten Jayapura.
Sementara Kabupaten Intan Jaya masih menunggu penetapan KPUD setempat setelah proses pengadilan MK.
"Saya berharap tadinya 11 kabupaten/kota yang melakukan pemilihan serentak ini bisa dilantik bersama-sama. Namun karena sebagian masih dalam proses penyelesaian sengketa maka hanya bisa 5 kepala daerah yang kita lantik saat ini," ujar Lukas. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini