"Tidak boleh lagi ada menang-menangan soal mayoritas dan minoritas, ayo kita bangun bangsa ini dengan potensi yang kita miliki," kata OSO.
OSO mengatakan hal itu saat kuliah umum Empat Pilar MPR RI di Universitas Kristen Satya Waca (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah, Senin (22/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maling dan merampok bisa dilakukan tanpa rasa takut, jika mereka sudah mengalami ketergantungan narkoba. Dan kalau sudah begitu, mereka tidak bisa berpikir apapun, kecuali hanya untuk narkoba," ungkapnya.
OSO menegaskan, Empat Pilar bangsa yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sudah final. Tidak boleh diotak-atik, apalagi mau diganti.
"Karena itu, tidak boleh lagi ada anak bangsa Indonesia yang mempersoalkan tentang asal-usul, warna kulit, maupun agama," tegasnya.
Asal-usul menurut OSO tidak boleh menjadi penghalang bagi seseorang untuk mendapatkan haknya sebagai warga negara, seperti warga negara lainnya. Demikian pula warna kulit dan agama, semua sama di depan hukum dan pemerintahan.
"Tidak dibeda-bedakan apa warna kulit ataupun agamanya," jelasnya.
Hadir dalam acara tersebut Pimpinan FPPP MPR Zainut Tauhid, beserta sejumlah anggota DPD antara lainnya serta staf khusus Presiden Gories Mere. Selain itu hadir juga Wakil Rektor UKSW Neil Samuel Rupidara dan dekan Teguh Prasetyo. (ega/nwy)











































