"Gubernur akan melakukan pembenahan untuk tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sudah saya berikan arahan Gubernur (Akpol), Kalemdiklat untuk melakukan revitalisasi dan perubahan kultur," kata Wakapolri Komjen Syafruddin usai memberikan kuliah umum kepada seluruh Taruna Akpol di gedung Catur Prasetya Graha Cendikia, Akpol, Semarang, Senin (22/5/2017).
Para Taruna akpol usai mengikuti kuliah umum bersama Wakapolri (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dievaluasi, (korps daerah) akan dihentikan, tidak ada lagi, yang ada korps Indonesia, tidak ada korps daerah," tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf menjelaskan sebenarnya kegiatan satu korps merupakan kegiatan positif, namun kali ini disalahgunakan dengan adanya tindak kekerasan.
Pintu gerbang Akpol (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom) |
"Korps itu sebenarnya bagus untuk tingkatkan pembelajaran, tapi ini disalahgunakan. Saya sama Pak Kapolda (Irjen Condro Kirono) satu korps. Sudah disampaikan keras berulang kepada taruna agar tidak dilakukan hal seperti itu," kata Anas, Sabtu (20/5) lalu.
Untuk diketahui, Mohammad Adam tewas setelah dianiaya Taruna Tingkat III yang masih satu korps hari Kamis (18/5) dini hari lalu. Ada 14 Taruna Tingkat III yang ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa tersebut. (alg/dhn)












































Para Taruna akpol usai mengikuti kuliah umum bersama Wakapolri (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Pintu gerbang Akpol (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)