"Kita meminta pada tim untuk secepatnya segera menyusun RPJMD sebagai landasan kerja selama satu periode. Jadi itu dulu sesuai dengan ketentuan RPJMD dulu dibuat baru disusun RKPD, KUA-PPAS, baru disusun APBD. Itu yang tadi kita minta," ujar Taufik usai rapat di Restoran The Kemuning, Jakarta Timur, Minggu (21/5/2017).
Menurut Taufik, pertemuan tersebut hanya dihadiri oleh 2 parpol pengusung Ahok-Djarot, yaitu Golkar dan Hanura. Sementara parpol lain absen. Dirinya pun yakin bahwa untuk urusan RPJMD, RKPD, KUA-PPAS dan APBD DRPD DKI tidak akan banyak perpecahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pimpinan DPRD DKI lain, Abraham Lunggana (Lulung) yang juga hadir dalam rapat tersebut tidak mau ambil pusing dengan ketidakhadiran PDIP dalam pertemuan itu. Dia sendiri tidak tahu apakah PDIP diundang atau tidak.
"Saya nggak tahu (PDIP) diundang atau tidak," kata Lulung di lokasi yang sama.
Menurut Lulung, usai Pilgub DKI 2017 selesai, tidak ada lagi koalisi di dalam tubuh DPRD DKI. Dia pun ingin semua tahapan berjalan mulus hingga nantinya Anies-Sandiaga masuk ke Balai Kota. Salah satunya adalah soal rekonsiliasi.
"Tidak ada lagi koalisi (di DPRD DKI) kita pengen smooth (mulus) kita pengen rekonsiliasi. Karena Anies-Sandiaga gubernur masyarakat Jakarta," ucapnya.
Sementara ketua tim sinkronisasi Sudirman Said menyebut dalam pertemuan itu dirinya melaporkan perkembangan pertemuannya dengan Sekda DKI Saefullah di Balai Kota, Sabtu (20/5) kemarin. Dirinya menyebut bahwa saat ini komunikasi antara tim sinkronisasi dengan eksekutif dan legislatif sudah terbuka dan tinggal dilanjutkan.
"Karena itu kita terus akan berkomunikasi dengan semua pihak. Saya kira ini kita syukuri karena semua pintu sudah terbuka, eksekutif kemarin sudah bertemu, legislatif sudah, tinggal mensmoothkan (memuluskan) semua proses," ucap Sudirman di lokasi yang sama (bis/imk)











































