"Setelah dilakukan pemeriksaan secara fisik, di bagian kemaluan dan anus korban ini ada bekas tanda-tanda kekerasan. Patut diduga memang ini menjadi korban kekerasan seksual, karena ada bekas benda tumpul juga yang masuk dalam kemaluan korban," ujar Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Indera Nasution kepada detikcom, Minggu (21/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dari kondisi mayat saat dibawa ke sini (Bhayangkara) kemarin sore, itu sudah lebih dari 24 jam meninggalnya. Dan dapat dipastikan meninggal sebelum akhirnya dimasukkan dalam karung," imbuhnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsekta Kertapatih Iptu Muhammad Izer mengatakan, korban pertamakali ditemukan oleh Andre di rumahnya. Andre merupakan tetangga dekat karena letaknya yang tepat berada di sebelah rumah kakek korban.
"Pertama yang menemukan ini pemilik rumah yang bernama Andre ini. Di mana saat ditemukan itu sudah dalam keadaaan meninggal dunia dengan tangan terikat dan dimasukan dalam karung. Selanjutnya diletakkan di bawah ranjang," ujar Izer saat mengecek mayat korban usai dilakukan pemeriksaan oleh dokter forensik si RS Bhayangkara.
Menurut Izer, saat ini pihaknya telah mencurigai salah seorang penghuni rumah berinisial I, yang tak lain merupakan sepupu Andri yang juga tinggal di rumah tersebut. Pada saat korban hilang, I masih sempat ikut mencari korban.
"Sekarang kita sedang mengejar I, karena saat korban ditemukan ini dia langsung menghilang. Padahal pas dalam pencarian juga masih sempat ikut nyari," Tutup Izer.
Diberitakan sebelumnya, korban yang merupakan siswi kelas 2 Sekolah Dasar (SD) Negeri di Palembang ini sejak dari kecil tinggal bersama kakeknya Masud (63). Orang tua korban telah bercerai dan saat ini tinggal di Batam, Kepulauan Riau. (imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini