Kemdikbud Ingin Harkitnas Jadi Semangat untuk Mendidik

Kemdikbud Ingin Harkitnas Jadi Semangat untuk Mendidik

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Sabtu, 20 Mei 2017 13:18 WIB
Ilustrasi (Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta - Tak banyak yang mengulas bahwa organisasi Budi Utomo yang jadi inspirasi Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) sebetulnya adalah gerakan pendidikan. Belakangan, memang organisasi tersebut bermetamorfosis menjadi organisasi politik.

"Organisasi ini mendidik orang agar orang mampu berpikir merdeka, segi itu yang ditekankan. Budi Utomo ini memberi beasiswa awalnya," ujar Dirjen Kebudayaan Kemdikbud yang juga sejarawan, Hilmar Farid, saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.

Hilmar menceritakan bahwa para pendiri Budi Utomo pada tahun 1908 yakin pendidikan bisa membebaskan bangsa dari penjajah. Para pendiri Budi Utomo, yang digawangi oleh Soetomo, waktu itu juga terinspirasi oleh dr Wahidin Soedirohoesodo, yang berkampanye keliling Jawa untuk menggalang beasiswa pendidikan atau studie fonds.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kongres pertama Budi Utomo, Oktober 1908, juga disepakati dalam statuta dan anggaran rumah tangga bahwa misi organisasi adalah untuk membiayai pemuda pandai yang kurang mampu untuk bersekolah. Uang beasiswa merupakan hasil patungan seluruh anggota Budi Utomo, yang pada waktu itu mencapai ratusan orang.

"Mereka juga membuat sekolah-sekolah kecil, untuk sekadar mengajar baca-tulis ke masyarakat," kata Hilmar.

Budi Utomo tak melakukan agitasi untuk mengumpulkan massa. Tetapi, berkat konsistensi mereka menularkan kecerdasan, para anggota Budi Utomo kian banyak.

Sejak tahun 1948, hari kelahiran Budi Utomo pada 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Namun kebanyakan peringatannya sebatas ritual upacara bendera.

"Sekarang boleh dibilang peringatan Kebangkitan Nasional direduksi sebatas ritual. Semangat awalnya yang penting kurang diperhatikan. Budi Utomo kan upaya kaum terpelajar membantu pendidikan sesamanya. Kalau kecerdasan ditularkan, banyak masalah sosial diselesaikan. Semangat ini mestinya diangkat," ungkap Hilmar. (bag/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads