Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Djarod Padakova mengatakan autopsi dilakukan sejak siang tadi hingga sekitar pukul 17.00 WIB. Autopsi dilakukan setelah ada persetujuan keluarga, yaitu ibu dan kakak korban, yang datang ke RS Bhayangkara, Semarang.
"Autopsi dilakukan setelah ada persetujuan keluarga," kata Djarod kepada detikcom, Kamis (18/5/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil autopsi sudah keluar. Korban luka di paru-paru kanan dan kiri karena tekanan kuat. Korban pingsan dan kekurangan oksigen," ucap Djarod.
Diduga luka tersebut akibat penganiayaan. Korban tewas sekitar pukul 02.45 WIB, Kamis (18/5).
Setelah pingsan di gudang yang menjadi tempat kejadian perkara, korban dibawa ke RS Akpol. Namun dia mengembuskan napas terakhir di sana.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono juga menyebutkan ada dugaan pemukulan yang dialami korban sehingga terdapat memar di dada. (alg/fdn)