Menurut Saefullah, proyek dengan kesepakatan SKPD tersebut akan selesai pada Desember 2017. Karena itu, pergantian gubernur pada Oktober tidak akan berpengaruh pada proses revitalisasi Pasar Ikan.
"Ini kan bukan soal pilih memilih gubernur. Ini kan soal kontrak pekerjaan. Kontrak pekerjaannya sudah kontrak sekarang nanti finisnya di Desember. Kalau gubernur ada pergantian dari sekarang sampai Desember itu nggak pengaruh. Dia tetep kontraknya berjalan. Tetap kontraknya sama SKPD," kata Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dikembalikan seperti bentuk semula karena itu heritage. Mirip bangunan dulu. Fungsi ada kafe-kafe, ada jual ikan dalam akuarium gitu, ikan hias maksudnya, dan juga ada kuliner di situ. Itu peruntukan Pasar Ikan," ucap Saefullah.
Sedangkan untuk Kampung Akuarium, Saefullah mengatakan lokasi tersebut akan digunakan sebagai destinasi wisata seperti Kota Tua. Nantinya, Kampung Akuarium akan disulap menjadi lokasi penghijauan, ruang publik, dan parkir.
"Akuarium itu merupakan bagian dari destinasi wisata Kota Tua. Akuarium itu perencanaannya sebagian di ujung utara itu untuk penghijauan. Sheetpile sudah selesai, nanti bisa juga buat ruang publik atau parkir. Sebelah Akuarium di pasar ikannya, di museumnya itu akan dibangun tahun ini sudah tanda tangan kontrak. Desember selesai," tutur Saefullah.
"Saya rasa itu bagian Kota Tua, orang bisa nyeberang ke Pasar Ikan, museum, dan (Kampung) Akuarium. Dari situ, orang bisa nyeberang ke Masjid Luar Batang. Masyarakat harus ngerti bahwa ini merupakan upaya membangkitkan Kota Tua," ujarnya. (bis/fdn)