"Apa yang kita lakukan untuk mencegah radikalisme, program yang kami keluarkan itu membuat edaran perguruan tinggi, membuat program yang menyangkut general education di dalamnya. Ada bela negara dan wawasan kebangsaan. Ke depan, pendidikan karakter akan kita dorong terus," ujar Nasir, di kantornya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2017).
Selain melakukan sosialisasi ke mahasiswa, Nasir juga mendorong para rektor dan direktur mensosialisasikan ini ke para dosen. "Tidak hanya mengingatkan mahasiswa bela negara sementara dosennya sendiri melakukan kegiatan yang berbeda," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Khususnya bagi rektor tugasnya adalah melakukan identifikasi simpul-simpul kegiatan yang menimbulkan radikalisme. Jadi tolong rektor semua ysng ada di dalam kampus kita lihat," imbuhnya.
(yld/dnu)