"Yang pasti, kalau untuk sembako, kita terus lakukan pemantauan dalam rangka juga penegak hukum, juga upaya preventif, jangan sampai terjadi penyimpangan. Syukur alhamdulillah untuk wilayah Jakarta Selatan itu tidak terjadi masalah penimbunan atau penyimpanan," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan, Selasa (16/5/2017).
Dia mengatakan polisi juga memantau harga di pasar. Gejolak harga pasar yang ada harus sesuai dengan harga yang ditentukan pemerintah. Jika ada indikasi penimbunan, polisi akan melakukan penyelidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, Polres Jaksel mengatakan belum ada indikasi ada penimbunan di wilayahnya. Jika ada penyimpangan, nanti tindak pidananya akan diusut.
"Kalau memang ditemukan ada penyimpangan dan masuk kategori tindak pidana, kita akan lakukan proses," sambungnya.
Untuk memantau pasokan sembako ini, Polres Jakarta Selatan membentuk satgas pangan.
"Di Polres, kita sudah bentuk satgas pangan bahwa ketersediaan pangan kita sudah cukup. Jangan sampai pada saat distribusinya terjadi penyimpangan, baik itu penimbunan atau ya penyimpanan, sehingga bisa mengakibatkan tidak kestabilan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk pangan olahan juga kita lakukan bersama-sama untuk melakukan pengawasan," ujarnya.
Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung mengatakan sudah melakukan operasi pasar pada Senin (15/5) kemarin di Pasar Blok A Jakarta Selatan. Dari 15 sampel yang ada, ditemukan 1 sampel, yaitu mi kuning, yang mengandung formalin.
Vivick mengatakan operasi pasar dilakukan setiap pekan untuk memantau kualitas pangan dan pasokan menjelang Lebaran.
"Dalam waktu dekat, tanggal 18 atau 19, akan kita lakukan lagi. Belum tahu di pasar mana selanjutnya, kita lagi menunggu jadwal dari pemda," ujarnya. (yld/fdn)