"Lalu juga latihan pembersihan pantai kalau minyak sampai ke pantai," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Capt Jonggung Sitorus di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Selasa (16/5/2017).
Latihan ini melibatkan 600 personel, 24 unit kapal coast guard berbagai jenis, 1 unit helikopter, dan 1 unit ambulans dari pihak Indonesia. Filipina menerjunkan 230 personel dan 4 kapal dari Philippine Coast Guard, termasuk 3 personel dari Japan Coast Guard.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jepang dan Filipina ikut serta dalam pelatihan penanggulangan pencemaran laut di Bali, Selasa (16/5/2017). (Prins David Saut/detikcom) |
Tahap pertama disebut Tier 1, yakni tumpahan lokal, yang penanganannya dikomandoi oleh syahbandar pelabuhan setempat. Tahap kedua adalah Tier 2, berupa tumpahan daerah, yang penanganannya dipimpin oleh koordinator syahbandar, untuk di wilayah timur Indonesia komando dari Surabaya.
"Tier 3 dengan koordinator misi Dirjen Perhubungan Laut dengan tumpahan minyak berskala nasional," ujar Sitorus.
Latihan ini dianggap penting oleh Indonesia dan Filipina sebagai negara yang terhubung oleh Samudra Hindia, Laut China Selatan, dan Samudra Pasifik. Pelayaran di kedua negara ini diperkirakan mencapai lebih dari 20 ribu kapal per tahun, sehingga ancaman terjadinya tumpahan minyak cukup tinggi.
"Kita akan melakukan exercise dengan memperagakan skenario nyata kebakaran, penyelamatan orang, dan tumpahan minyak," imbuh Sitorus. (vid/fdn)












































Jepang dan Filipina ikut serta dalam pelatihan penanggulangan pencemaran laut di Bali, Selasa (16/5/2017). (Prins David Saut/detikcom)