"Komputer di rumah sakit tidak semua kena. Jumlah (yang terkena) tidak sampai 60-an dan sudah dibersihkan," kata Presdir RS Dharmais Abdul Kadir di kantornya, Jl S Parman, Senin (15/5/2017).
Abdul mengatakan jumlah komputer di RS Dharmais lebih dari 600 unit. Tidak semua komputer terkena virus Ransomware karena, saat pertama kali terjadi serangan, tidak semua komputer sedang online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan siber ini menggunakan teknik bernama Ransomware, jenis virus malware (malicious software) yang berkembang paling cepat. Data dalam komputer di ribuan lokasi yang terkena Ransomware terkunci oleh program yang meminta pemilik membayar USD 300 dalam bentuk mata uang virtual Bitcoin, jika 'kunci' itu ingin dibuka.
Karena serangan ini, pelayanan di RS Dharmais terganggu. Itu disebabkan hanya 70 persen komputer yang dikoneksikan ke internet. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini