"Untuk motif itu baru diketahui kalau pelakunya sudah tertangkap. Kita tidak bisa menduga-duga apa motifnya, tetapi segala kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk itu (dugaan teror)," ujar Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto kepada detikcom, Minggu (14/5/2017).
Insiden penembakan di rumah Jazuli bukan hanya terjadi kali itu saja. Polisi juga menerima informasi bahwa sebelumnya rumah Jazuli juga pernah ditembak oleh orang tidak dikenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi sendiri telah memintai keterangan dari Jazuli. Namun dari pemeriksaan, Fadli menyebut, sejauh ini polisi belum menemukan adanya benang merah yang bisa menyimpulkan bahwa insiden penembakan di rumah Jazuli itu bermotif teror.
"Pak Jazuli sudah (diperiksa). Dia tidak pernah mendapatkan ancaman atau ada yang mengirim surat kaleng, itu enggak ada apa-apa," lanjut Fadli.
Jazuli juga merasa tidak punya masalah dengan orang lain selama ini. "Dia tidak punya masalah dengan siapa-siapa. Kecuali sebelumnya pernah diancam, nah ini kan tidak ada fakta apa pun yang mengarah ke situ (teror)," terangnya.
Lebih jauh Fadli menyebutkan, Jazuli menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus tersebut ke aparat polisi. "Ya Pak Jazuli menyerahkan sepenuhnya ke polisi, karena sudah dua kali insiden ini," ucapnya. (mei/dhn)











































