Dalam rilis dari Pemkot Tangsel, Minggu (14/5/2017), tidak hanya melakukan aksi membersihkan lingkungan saja, Pemkot Tangsel juga mengedukasi masyarakatnya sejak dini agar terus mengutamakan kebersihan. Salah satunya dengan menciptakan ikon superhero bernama Pelitas.
Pelitas, ikon penyelamat lingkungan Kota Tangsel menjadi strategi edukasi pada masyarakat yang jitu, terutama bagi anak-anak. Pelitas pun memeriahkan acara festival tradisional Jepang Ennichisai 2017 di kawasan Little Tokyo, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (13/5/2017). Di acara ini, Pelitas menyajikan sebuah pentas yang mengajak masyarakat untuk selalu peduli dengan kebersihan lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kepala Seksi Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Ahmad Rivai mengatakan, Pelitas dapat dijadikan sebagai sarana edukasi bagi anak usia dini. Bahkan dengan ikon tersebut, dikenalkan budaya mencintai kebersihan.
"Saya rasa Pelitas bersifat universal, bisa digunakan di daerah mana saja. Kami berharap Pelitas ini bisa masuk dalam kurikulum pendidikan nasional," ujar Ahmad.
Pelitas digambarkan dalam tokoh pahlawan yang sangat peduli pada kelestarian lingkungan. Tokoh ini menjadi figur teladan pelindung lingkungan yang siap membantu mengatasi masalah kerusakan lingkungan.
Pemkot Tangsel membuat Pelitas sebagai tokoh yang punya kemampuan mendeteksi jenis sampah dan limbah yang dapat membahayakan ekosistem lingkungan. Ada juga tokoh Anggrek yang punya kekuatan menyuburkan tanaman.
![]() |
Lalu tokoh Bin Bin yang memiliki kemampuan mengubah limbah sampah menjadi barang berguna atau dikenal dengan recycle. Ketiga tokoh pahlawan tersebut diciptakan untuk mengalahkan Juragan Ratam, pengusaha kaya raya yang tak peduli pada lingkungan dan masyarakat.
"Tema dan cara menyampaikannya cocok untuk anak-anak dengan tema superhero. Menarik dan menghibur, anak-anak kita suka," kata Ahmad. (nwy/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini