Cacing Sonari Banyak Diburu Warga Gunung Pangrango, Apa Manfaatnya?

Cacing Sonari Banyak Diburu Warga Gunung Pangrango, Apa Manfaatnya?

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 14 Mei 2017 07:19 WIB
Cacing Sonari yang diburu di TNGGP. (Foto: Istimewa)
Jakarta - Didin, warga Kampung Rarahan RT 06/08 Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ditangkap karena mengambil cacing sonari dan diduga menyebabkan kerusakan hutan di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Ternyata cacing ini banyak diburu warga karena memiliki beberapa manfaat. Apa saja?

"Manfaatnya, salah satunya kalau untuk manusia sebagai sumber potensi obat. Obat ini dipercaya untuk tifus karena memang aktivitas anti bakterinya tinggi," kata peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI, Hari Nugroho saat dihubungi detikcom, Sabtu (13/75/2017).

Selain itu, bagi ekosistem manfaat cacing ini untuk menggemburkan tanah dan keseimbangan lingkungannya.

Sementara itu, mantan Kepala Balai Besar Litbang Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Penelitian di Talangmangu, Kementerian Kesehatan Indah Yuning Prapti menyebut beberapa manfaat lain dari cacing tersebut bagi kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penelitian itu lumayan banyak, intinya dia itu bisa mengurangi panas tubuh kita. Jadi sebagai anti mikroba seperti diare dan tifus. Kemudian terakhir dia dimanfatkan jadi antibiotik," ujar Indah.

Selain itu menurutnya cacing itu bisa juga digunakan untuk kosmetik dan untuk melancarkan aliran pembuluh darah.

"Pemanfaatannya sebagai anti mikroba, antibiotik. Lalu kosmetik pelembab kulit, pelembut kulit, dan untuk melancarkan pembuluh darah yang menggumpal. Jadi kalau ada orang stroke, darah tinggi, itu bisa diterapi komplementer obat dokter dan cacing ini," ujarnya.

Indah juga mengatakan, cacing ini bisa meningkatkan nafsu makan dan memiliki protein yang tinggi. Ia mengatakan daya tahan tubuh cacing ini bisa bertahan hingga belasan tahun sehingga dipercaya manusia cacing ini bisa menjaga daya tahan tubuh.

"Diasumsikan dengan ketahanan tubuhnya ini dengan bakteri di tanah itu bisa sebagai tameng untuk mengobati penyakit, karena dia saking kuatnya di alam. Mungkin diteliti cacing itu proteinnya tinggi, kemudian dia punya semacam karbohidrat, lalu ada asam amino, atau asam yang membangun asam kita jadi lebih produktif lagi, dan ternyata betul. Nenek moyang tahunya cacingnya kuat. Lalu diteliti memang betul," jelasnya.


(yld/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads