"Penguasa dan pengusaha tidak bisa sama. Karena benturan kepentingannya terlalu besar. Makanya saya melarang teman-teman saya berpolitik kecuali usahanya sudah benar-benar besar," kata Sandiaga dalam seminar wirausaha di STEI Tazkia, Sentul, Bogor, Jumat (12/5/2017).
Sandiaga mengaku mendapatkan nasihat mengenai hal tersebut dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) agar tak mencampurkan usaha atau masalah dagang dengan politik. Ia khawatir, apabila pengusaha yang masih aktif dalam dunia bisnis masuk ke politik, itu akan mengakibatkan politik transaksional.
Sandiaga mengajak para aktivis antikorupsi mengawal pemerintahannya dengan gubernur terpilih DKI Anies Baswedan nanti, agar jauh dari konflik kepentingan. Ia juga berkomitmen melepaskan kewenangan yang dimilikinya pada PT Aetra.
"Saya mengundang semua aktivis antikorupsi untuk memelototi bagaimana proses pengambilan keputusan mengenai PT Aerta. Saya sendiri akan menarik diri dan tidak akan mempunyai andil khusus mengenai perusahaan tersebut," aku Sandiaga.
Seperti diketahui, Sandiaga memiliki PT Aetra, yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Perusahaan tersebut menyediakan air bersih di berbagai wilayah di Jakarta. (fdu/elz)