Dengan konotasi berbeda, Djarot mengucapkan terima kasih karena syukuran tersebut sengaja dilakukan setelah Ahok divonis 2 tahun penjara.
"Nggak apa-apa, ya nggak apa-apa ya terima kasih. Terima kasih, kasih (memberi) selamat di atas kepedihan kesengsaraan ya," kata Djarot di Balai Kota, jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (12/5/2017).
Menurut dia semestinya semua pihak menjaga kedamaian. Yang terpenting saat ini adalah menumbuhkan persatuan pada warga, bukan justru menciptakan situasi yang memicu perpecahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maksudnya begini, mari kita semuanya menyembuhkan luka ini. Katanya kita mau bersatu? Jadi marilah sama-sama kita ciptakan situasi yang baik sehingga betul-betul kita bisa mempercepat pemulihan atas penyatuan seluruh warga," ujarnya.
"Mari kita persatukan lagi, jangan memperkeruh situasi," tegasnya.
Sebelumnya, beredar foto di media sosial yang menggambarkan sekelompok orang menggelar syukuran setelah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok divonis 2 tahun bui terkait kasus penistaan agama. Orang-orang tersebut merupakan timses dan relawan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang merupakan pesaing Ahok di Pilgub DKI.
Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Prabowo Soenirman membenarkan foto yang beredar tersebut. Prabowo mengatakan hal itu merupakan spontanitas.
"Apakah ada yang salah dengan foto itu? Itu bentuk spontanitas teman-teman yang merasa agamanya dinistakan," ujar Prabowo saat dihubungi, Jumat (12/5/2017).
Prabowo mengatakan, peristiwa tersebut berlangsung di kediaman ketua relawan Anies-Sandi, Boy Sadikin di Jalan Borobudur, Menteng, Jakpus. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 9 Mei malam. Dalam foto, terdapat tulisan 'Selamat, Ahok Dipenjara'.
"Malam harinya (9 Mei). Kita nggak merencanakan itu awalnya. Kita awalnya mau syukuran kemenangan Anies-Sandi, ada teman lah yang iseng menulis," tuturnya.
(nth/erd)











































