Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama Julexi Tambayong mengatakan, saat ini tengah ada penyelidikan serta penyidikan oleh POM TNI AU mengenai tragedi berdarah itu. Menurut dia, dari penyelidikan tersebut, pastinya akan terungkap motif sebenarnya dari kasus tersebut.
"Kasus ditangani POM AU, karena korban adalah anggota Paskhas di bawah komando Wing II, Makassar," jelas Julexi saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (12/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danlanud menjelaskan, Yonko Paskhas 464 memang berada di Kompleks Lanud yang dipimpinnya. Tetapi, secara komando, bukan bagian dari Lanud Abdulrachman Saleh. "Kebetulan, lokasinya saja di sini (Abd Saleh)," tegas Julexi.
Penganiayaan itu terjadi pada Kamis (11/5) siang. Praka Yudha merupakan angkatan 58 dan disebut sebagai tulang punggung keluarga sebab sang ayah telah meninggal dunia.
Sempat dikabarkan korban meninggal akibat depresi hingga bunuh diri. Tetapi ketika dibawa ke rumah sakit Lanud Abdulrachman Saleh, banyak ditemukan luka pada tubuhnya. Terungkap kemudian korban dianiaya oleh tiga orang, yakni Lettu AM, Letda I, dan Letda A.
"Karena bukan wewenang kami, hanya bisa memberikan dukungan untuk mengantar jenazah ke tempat tinggal asal, Gombong, Jawa tengah, kemarin siang," kata Danlanud.
Disampaikan juga, bahwa Yonko Paskhas 464 di bawah komando Paskhas Wing II di Makassar. "Proses penanganan dari peristiwa ini, seperti penyidikan dilakukan langsung oleh POM AU," tambah Julexi. (elz/elz)