Dilansir dari CNN, Jumat (12/5/2017), apa yang terjadi di Meksiko seolah luput dari pemberitaan. Headline lebih didominasi oleh konflik di Suriah, Irak, dan Afganistan.
Sedikitnya 23.000 orang meninggal akibat perang obat-obatan di Meksiko. Jumlah tersebut lebih rendah daripada jumlah korban perang sipil di Suriah, yakni 50.000 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini lebih mengejutkan lagi, mengingat kematian akibat konflik hampir semuanya disebabkan oleh senjata ringan," kata Chief Executive dan Direktur Jenderal IISS John Chipman.
Editor Survei IISS Anatasia Voronkova mengatakan perang di Irak dan Afganistan menewaskan 17.000 dan 16.000 orang sepanjang 2016.
"Walaupun secara mematikan mereka dikalahkan oleh konflik di Meksiko dan Amerika Tengah, mereka lebih banyak mendapat perhatian dari media dan masyarakat internasional," ujar Voronkova.
![]() |
"Perkiraan total pembunuhan yang disengaja di tingkat nasional pada 2016 masih belum dipublikasikan oleh Institut Nasional Statistik dan Geografi (INEGI), jadi tidak diketahui dari mana angka yang digunakan dalam laporan tersebut berasal," ujar pihak Kementerian.
Pemerintah Meksiko juga menyatakan data yang digunakan keliru. Menurut mereka, masih banyak negara yang lebih keras dan mematikan dibanding Meksiko. (rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini