Sepenggal kisah itu diungkap Arief Sihotang, salah satu staf Ahok di Balai Kota. Arief menceritakan Ahok sempat berpesan ingin difoto mengenakan baju dinas gubernur berwarna cokelat yang dikenakannya pada Senin, 8 Mei 2016. Foto itu lalu akan dibuat lukisan. Sesi foto tersebut akhirnya baru bisa dilakukan seusai makan siang.
"Pagi, dia (Ahok) minta difoto buat lukisan foto gubernur. Habis selesai makan siang di ruangan, keluar kerja sebentar bikin disposisi. Tiba-tiba dia minta difoto," kata Arief kepada wartawan, Rabu (10/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar perkataan Ahok, beberapa orang di ruangan itu tertawa. "Ada beberapa yang ketawa (staf Ahok). Gue (saya) diam sebentar," ujar Arief.
Menurut dia, Ahok melanjutkan aktivitasnya setelah difoto. "Sudah difoto ya normal lagi aktivitasnya," kata Arief.
Pada malam harinya, kata dia, Ahok sempat makan malam di Balai Kota. Suasana makan malam begitu cair dan penuh tawa. Namun Ahok sempat menolak ajakan berfoto bersama para stafnya dengan alasan sudah tidak sempat karena masih memiliki acara lain. "Sudah, itu terakhir gue (saya) lihat dia (Ahok)," tutur Arif.
Pada Selasa, 9 Mei 2017, Ahok menjalani sidang pembacaan vonis. Majelis hakim yang diketuai Dwiarso Budi Santiarto menjatuhkan hukuman 2 tahun penjara karena menilai Ahok terbukti menodai agama. Majelis hakim kemudian memerintahkan Ahok ditahan. Awalnya, Ahok langsung dibawa ke Rutan Cipinang. Namun, setelah mempertimbangkan aspek keamanan, Ahok akhirnya dipindahkan ke Mako Brimob. Kini, Ahok mendekam di Mako Brimob dan ada kemungkinan akan menjalani penahanan sambil menanti rangkaian proses hukum yang berkekuatan tetap. (aan/tor)











































