Djarot Tepis Isu Pemindahan Ahok karena Seblok dengan Eks PNS DKI

Djarot Tepis Isu Pemindahan Ahok karena Seblok dengan Eks PNS DKI

Nathania Riris Michico - detikNews
Rabu, 10 Mei 2017 14:33 WIB
Djarot Saiful Hidayat. (Bisma Alief/detikcom)
Jakarta - Plt Gubernur DKI menepis adanya isu pemindahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari Rutan Cipinang ke Rutan Mako Brimob karena berada satu blok sel dengan para PNS yang dipecat lantaran kasus korupsi. Dia juga menampik sempat disoraki para tahanan.

Menurut Djarot, justru para tahanan yang berada di rutan bertepuk tangan saat bertemu dengan dirinya dan Ahok.

"Bukan disoraki, bukan sorak, tapi tepuk tangan. Dia bilang, 'Saya warga DKI, saya DKI Pak'. Ya betul warga DKI. Ada yang bilang itu anu pegawai Pemprov. Ada yang bilang, 'Saya Pemprov DKI', oh iya," kata Djarot seusai rapat di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djarot membantah isu akan ada ancaman bila Ahok ditempatkan satu blok dengan para bekas PNS DKI tersebut. Pemindahan ini, menurutnya, lebih karena alasan situasi lalu lintas di sekitar Rutan Cipinang yang cukup padat.

"Oh nggak, bukan itu, tapi kalau di Cipinang banyak pendukung datang ke situ bikin kemacetan ya. Jadi paling tidak mengganggu di Mako Brimob. Tapi kalau yang itu saya ketemu sama mereka (bekas PNS DKI)," ujarnya.

Saat ditegaskan kembali soal keamanan Ahok, Djarot pun merespons singkat. "Kalau alasan keamanan pasti melekat dong," ucapnya.

Sebelumnya, Djarot mengungkapkan sejumlah alasan pemindahan Ahok. Pemindahan itu salah satunya agar Ahok lebih aman.

"Ya mungkin atas permintaan Karutan, meminta untuk segera dipindahkan ke Mako Brimob. Di sana (Mako Brimob) mungkin lebih aman dan nggak mengganggu," ucap Djarot. (nth/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads