"Kata dokter, dia (Elsa) terkena asam lambung yang membuat napasnya sesak," kata ayah Elsa, Dwi Sayahrial (47), kepada detikcom di rumah duka, Jalan Sako Pancasila, Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako, Kota Palembang, Selasa (9/5/2017) malam.
Sekadar diketahui, 2 jam sebelum akad nikah atau sekitar pukul 12.00 WIB, Sabtu (6/5), Elsa memang mengeluh sakit di bagian dada saat berada di kamar orang tua. Kemudian Sayahrial meminta Elsa pindah ke kamar pengantin yang sudah dihias.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat akan dipindahkan, Elsa meminta digendong, juga meminta berbagai jus dan makanan. Sayahrial menganggap permintaan anaknya itu sebagai hal yang biasa.
Saat sudah dipindahkan, Elsa terus merasa sakit di bagian dada hingga akhirnya pihak keluarga berinisiatif membawanya ke rumah sakit. "Di dalam mobil sempat bilang kalau dia sudah tidak tahan lagi dan mau pingsan," kata Sayahrial.
Di rumah sakit, Elsa sempat mendapatkan pertolongan di ruang UGD. Berselang 15 menit di ruang UGD, oleh dokter Elsa dinyatakan meninggal pada pukul 13.30 WIB atau 30 menit sebelum akad nikah. Keluarga yang ikut mendampingi sontak tak percaya. Hingga akhirnya terjadilah pingsan massal, baik di rumah sakit maupun di rumah duka. Keluarga mempelai pria juga shock.
Elsa dimakamkan pada Minggu (7/5). Hari itu, seharusnya resepsi dilakukan. Manusia hanya bisa berencana, tapi Tuhan yang menentukan. (try/try)











































