"Jadi begini, kok berubah-berubah gitu loh, habis tim transisi kok ada tim sinkronisasi. Berubah-berubah gitu ya," kata Djarot kepada wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/5/2017).
Soal tim tersebut, Djarot menanggapi wajar. Djarot mengaku ingin tetap fokus untuk menyelesaikan yang harus diselesaikan hingga Oktober 2017. Salah satunya adalah penyelesaian Rancangan APBD 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau urusan tim-tim itu sebaiknya tanyakan padi Dirjen Otda (Otonomi Daerah) Kemendagri (Sumarsono) aturannya seperti apa. Kami sih nurut saja demi kebaikan semua," lanjut dia.
Djarot menjelaskan alasan dirinya dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak menyediakan tim transisi seperti yang dilakukan oleh Gubernur DKI terdahulu Fauzi Bowo (Foke) saat menyambut Joko Widodo (Jokowi) sebagai gubernur baru. Menurutnya, pelaksanaan Pilkada saat itu dilakukan hampir bersamaan dengan habisnya masa jabatan gubernur.
"Kalau dulu kan begini, dulu enaknya Pilkada kan hampir bersamaan dengan habisnya masa jabatan. Sekarang masih ada tenggang sekian bulan, jadi beda," ujar Djarot. (bis/fdn)











































