Warga: Parkir di Kalijodo Sudah Teratur tapi Tarifnya Mahal

Warga: Parkir di Kalijodo Sudah Teratur tapi Tarifnya Mahal

Jabbar Ramdhani - detikNews
Senin, 08 Mei 2017 18:47 WIB
Sistem e-gate parking Kalijodo (Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta - Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo telah meresmikan penggunaan sistem gerbang parkir. Berbagai respons muncul dari masyarakat yang telah merasakan sistem ini.

Seorang warga bernama Danis menyatakan mendukung diberlakukannya sistem ini. Menurutnya, sistem yang dijalankan membuat parkiran di dalam RPTRA Kalijodo menjadi lebih teratur.

"Saya biasanya datang ke sini Sabtu-Minggu sore. Saya dukung banget ada gate parkir. Kalau kemarin mau parkir saja susah, semrawut. Mau lewat saja susah. Kalau sekarang lebih teratur," katanya di lokasi, Jalan Kepanduan II, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (8/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya, Danis merasakan perbedaan yang cukup terasa soal tarif retribusi yang ditagih kepadanya. "Kalau kemarin bayar nggak ditarget. Cuma diminta Rp 2.000 atau Rp 3.000. Jadi diminta-mintain saja, tidak pakai mesin parkir," ucapnya.

Hal serupa dirasakan oleh Rudi, yang merupakan pedagang di pujasera di RPTRA Kalijodo. Dia merasa tarif parkir yang dipasang menjadi lebih mahal meskipun saat ini kondisi perparkiran lebih teratur.

"Kalau parkiran sekarang lebih berat, tapi lebih teratur. Kalau dulu parkir seharian hanya bayar Rp 2.000, tapi sekarang saja saya sudah kena Rp 6.000. Cuma sekarang memang lebih teratur parkirnya. Tidak berantakan," tutur dia.

Dengan berjalannya sistem parkir gerbang, mulai hari ini kendaraan yang melintas ataupun masuk ke dalam kawasan RPTRA Kalijodo mesti mengambil karcis parkir dari mesin parkir yang ada di gerbang masuk.

Setelah itu, ketika akan keluar dari kawasan ini, diharuskan menunjukkan karcis parkir. Seorang warga bernama Kuat yang kerap melintasi Jalan Kepanduan II ini mengeluhkan adanya sistem tersebut.

"Ini kan jalan umum. Saya tiap hari lewat sini karena saya kurir, antar-antar barang. Saya dari Cipulir dan mau ke Penjaringan. Tadi saya lewat dan tidak bayar (parkir). Tapi menurut saya, jadi sedikit lebih ribet dengan adanya gate parkir ini," ujar Kuat.

Sebelumnya, di wilayah RPTRA Kalijodo menggunakan terminal parkir elektronik (TPE). Sistem ini diganti karena berdasarkan evaluasi yang dilakukan, banyak warga yang tidak menggunakannya.

Sejak diresmikan pada Februari 2017, akhirnya warga menggunakan transaksi langsung kepada penjaga parkir yang ada di sana. Hadirnya sistem gerbang parkir ini dapat membuat transaksi dilakukan di gerbang keluar. Warga yang hanya melintas tidak dipungut biaya.

"Kita evaluasi, TPE ini diganti sistem gate. Sistem gate ini di jalan satu arah. Untuk masyarakat yang hanya melintas tidak akan bayar parkir. Nanti kita uji coba 5, 10, sampai 15 menit yang tidak bayar parkir," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Perparkiran Tiodor Sianturi di RPTRA Kalijodo Selasa (25/4).

"Dengan sistem gate, semua akan terjaring. Kita harap transaksi hanya akan ada di gate keluar," tutupnya. (jbr/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads