Hal tersebut diceritakan Tito usai upacara pemakaman Widodo di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2017). Terobosan yang dihadirkan Widodo seperti Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap atau Samsat untuk mempercepat pelayanan masyarakat.
"Beliau secara internal juga banyak memberikan terobosan seperti saya sampaikan tadi. Misalnya, adanya Samsat, sistem administrasi satu atap untuk lalu lintas, ada Polri, ada dari Pemda, pajak dan lain-lain. Dulunya terpisah-pisah, masyarakat harus datang ke Polri, ke polisi sendiri minta cap sendiri, minta tanda-tangan, setelah itu masuk ke pajak sendiri. Beliau mendirikan, membuat ide tentang sistem satu atap, nah itu yang berlaku sampai saat ini," kenang Kapolri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau juga gigih memperjuangkan tentang UU Narkotika, karena saat itu narkotika sudah mulai merebak. Banyak inovasi yang dilakukan beliau, inovasi internal juga banyak dilakukan oleh beliau dan beliau dikenal sebagai sosok yang terus, meskipun sudh selesai di tahun 78, tapi sampai tahun 2017 beliau terus aktif memberikan masukan-masukan," cerita Tito.
Widodo aktif memantau kondisi Polri juga situasi bangsa dan negara. Junior Widodo juga sering bertemu dan berkonsultasi meminta masukan dan nasihat.
Tito berucap Widodo sosok yang amat penting bagi Polri. Dia adalah panutan. Nama Widodo akan selalu lekat dan tercatat di sejarah Indonesia.
"Nama baik beliau masih tetap terpatri dalam keluarga besar Polri. Saya kira menjadi salah satu bagian dari sejarah Indonesia, saya kira itu," tutup Tito. (gbr/tor)











































