Bos Jababeka Bicara tentang Positif-nya KKN

Bos Jababeka Bicara tentang Positif-nya KKN

Niken Widya Yunita - detikNews
Jumat, 05 Mei 2017 11:02 WIB
Chairman Jababeka Group dan pendiri President University, SD Darmono (Foto: Dok. President University)
Bali - Selama ini yang kita tahu korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) itu diartikan negatif. Namun bagi Chairman Jababeka Group dan pendiri President University, SD Darmono, KKN itu positif.

Dalam keterangan tertulis, Jumat (5/5/2017) Darmono menyebutkan, kepanjangan KKN yakni koneksi, komunikasi, dan networking. Karena itu, menurut dia KKN itu bercitra positif.

Kenapa KKN bercitra positif? Bagi Darmono, dalam usaha KKN yakni nepotisme diperlukan untuk modal awal bisnis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam membuat usaha yang baru diperlukan modal yang besar. Dalam hal ini nepotisme menjadi hal sangat penting," ujar Darmono saat berbicara pada acara International Conference on Family Business and Entrepreneurship (ICFBE) di Inna Grand Beach Hotel Bali, Sanur, pada 3-5 Mei 2017.

Menurut Darmono, kita memiliki kepercayaan yang kuat pada keluarga dan teman-teman terdekat. Bahkan ada keamanan yang dihasilkan dari nepotisme, yakni bagi bank maupun pasar.

"Sehingga nepotisme dalam family business harus menjadi poin yang dapat didiskusikan bahkan diperdebatkan," kata Darmono.

Darmono juga memberikan tips agar sukses berbisnis. Karena seringkali pebisnis awal takut untuk melakukan sesuatu karena membaca terlalu banyak teori.

"Masyarakat butuh lebih banyak ruang untuk praktik dan terjun langsung untuk membuat banyak lapangan pekerjaan baru. Maka dari itu, saya menulis sebuah buku berjudul 'building a ship while sailing' yang membahas bagaimana negara ini didirikan dan dibangun serta betapa pentingnya pelaku usaha bagi negara," tutur Darmono.

Acara tersebut dihadiri antara lain Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Nugroho Sukamdani,
Rektor President University, Jony O. Haryanto. 26 Institusi pendidikan dari 12 negara hadir di konferensi internasional pertama Presiden University tersebut.

"Ini merupakan konferensi internasional pertama yang diadakan oleh President University dan akan menjadi langkah awal untuk konferensi-konferensi internasional yang lebih besar di kemudian hari," kata Jony.

Jony berharap, konferensi tersebut tidak hanya menjadi ajang untuk mempresentasikan teori. Namun menjadi sarana untuk membangun hubungan dan kolaborasi antar institusi.
(nwy/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads