Pria Bule yang Diamankan di Stasiun Pocin Diserahkan ke Imigrasi

Pria Bule yang Diamankan di Stasiun Pocin Diserahkan ke Imigrasi

Mei Amelia R - detikNews
Jumat, 05 Mei 2017 02:26 WIB
Tarif KRL commuter line bakal naik menjadi Rp 5.000 masih dalam kajian. Usulan tersebut masih didiskusikan sebelum disampaikan ke Menhub.
Ilustrasi KRL (Andhika Prasetia/detikcom)
Depok - Seorang pria bule diamankan petugas KRL di Stasiun Pondok Cina, Depok karena diduga mabuk. Pria tersebut diketahui berinisial OF (16), seorang WN Afganistan.

"Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan identitas yang bersangkutan. Dia hanya membawa secarik kertas surat travel permit request berisi biodata singkat," ujar Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus kepada detikcom, Kamis (4/5/2017).

Dalam travel permit request yang dikeluarkan oleh CWS (Church World Service)--mitra pelaksana dari UNHCR--OF mendapatkan izin satu hari untuk pergi ke Tebet, Jakarta Selatan.

Polsek Beji sempat menginterogasi pria tersebut setelah mendapatkan penyerahan dari petugas sekuriti Stasiun Pondok Cina. OF diketahui naik dari Stasiun Bogor dan hendak turun di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan.

"Karena diduga mabuk dan meresahkan penumpang kereta, sehingga yang bersangkutan diturunkan di Stasiun Pocin, lalu diserahkan ke polisi," sambung Firdaus.

Sementara saat ditanya soal temuan diduga narkoba, Firdaus membantahnya. Polsek Beji telah menyerahkan OF ke pihak imigrasi untuk proses lebih lanjut.

"Tidak ada narkoba, hanya rokok saja," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, bule tersebut diamankan di peron 1 Stasiun Pondok Cina sekitar pukul 06.40 WIB, Kamis (4/5), dengan kondisi yang tidak stabil. Pria bule ini sempat diperiksa di pos kesehatan stasiun dan dinyatakan tidak sakit, melainkan dalam kondisi mabuk.

"Karena tidak memiliki identitas yang jelas, PT KCJ menghubungi pihak berwajib untuk menindaklanjuti oknum penumpang tersebut. Melalui pemeriksaan, pria tersebut kedapatan menyimpan narkoba di dalam dompetnya," ujar VP Komunikasi Perusahaan PT KCJ Eva Chairunisa dalam keterangannya.

Klarifikasi OF

OF memberikan klarifikasi terkait pernyataan polisi yang menyebutnya diduga mabuk. OF mengatakan dirinya saat itu tidak mabuk, melainkan sedang dalam pengobatan dari dokter.

"Bahwa saya tidak mabuk, tetapi saya menggunakan obat saya dengan dosis lebih dari yang dikatakan dokter saya," ujar OF dalam surat hak jawab yang disampaikan melalui Perkumpulan SUAKA, kepada redaksi detikcom, Jumat (17/2/2022).

OF mengatakan dirinya menderita sakit sejak 2016 sampai dengan 2020.

"Dari 2016 sampai 20202 saya sakit dan saya memiliki semua dokumen medis saya juga," imbuhnya.

OF kemudian menjelaskan kejadian saat dirinya diamankan petugas di kereta. Ia menyatakan dirinya tidak pernah membuat masalah di dalam kereta.

"Saya tidak membuat masalah di dalam kereta, saya turun dari kereta sendiri dan kemudian saya meminta bantuan dari kantor polisi terdekat untuk memasukkan saya ke dalam ruang kantor," katanya. (mei/idh)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads