"Diharapkan upaya ini dapat menanggulangi penyelundupan dan tindak pidana lainnya sesuai yang diamanahkan oleh undang-undang kepada Bea-Cukai," ujar Direktur Penindakan dan Penyidikan Bea-Cukai Harry Mulya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/5/2017).
Harry mengatakan patroli laut diselenggarakan dalam dua skema. Pertama, skema yang melingkupi wilayah barat Indonesia dengan sandi Operasi Patroli Laut Jaring Sriwijaya dan skema yang melingkupi wilayah timur Indonesia dengan sandi Operasi Jaring Wallacea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Operasi Jaring Sriwijaya baru saja dibuka pada 4 Mei 2017 dan akan berlangsung secara berkesinambungan dalam tiga tahap hingga akhir 2017 nanti," ucapnya.
![]() |
Bea-Cukai akan mengikutsertakan formasi 17 armada kapal patroli berkekuatan 250 personel, yang terdiri dari fast patrol boat (FPB) berukuran 60 meter, 38 meter, dan 28 meter; very slender vessel (VSV); serta speed boat.
Kapal-kapal tersebut akan beroperasi di lima sektor, yaitu perairan Aceh-Belawan, Tanjung Balai Asahan-Tanjung Sinaboy, Tanjung Parit-Batam, Tanjung Pinang-perairan Sumatera bagian selatan, serta sektor laut Natuna hingga wilayah perairan Kalimantan bagian barat.
Selain itu, dalam rangka mewujudkan pengawasan yang komprehensif, Operasi Jaring Sriwijaya akan dibarengi dengan Operasi Jaring Wallacea mulai 10 Mei 2017. (ega/nwy)