CSIS: Jika Khofifah dan Gus Ipul Maju Pilgub Jatim, Suara NU Pecah

CSIS: Jika Khofifah dan Gus Ipul Maju Pilgub Jatim, Suara NU Pecah

Erwin Dariyanto - detikNews
Kamis, 04 Mei 2017 16:25 WIB
Ilustrasi (Andhika Akbaryansyah/detikcom)
Jakarta - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur diperkirakan akan menjadi pertarungan antarkader berbasis nahdliyin. Maklum, Jawa Timur dikenal sebagai daerah basis NU. Hal itu dipaparkan oleh peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes.

Menurut Arya, saat ini dua kader NU, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf, yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur. "Jawa Timur akan menjadi arena pertarungan berbasis nahdliyin. Ada dua nama yang muncul, Saifullah Yusuf dan Khofifah," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Menurut dia, Khofifah dan Gus Ipul memiliki kekuatan imbang. Khofifah, yang kini menjadi Menteri Sosial, pernah dua kali maju dalam Pilgub Jatim. Adapun Gus Ipul sudah dua periode menjabat wagub.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, kalau keduanya maju, tentu suara nahdliyin akan terbelah. Bila ini terjadi, kandidat dari non-nahdliyin bisa menjadi kuda hitam," kata Arya.

Ia menyebutkan kombinasi pasangan yang pas untuk Pilgub Jawa Timur adalah nahdliyin dan non-nahdliyin atau sebaliknya. Kombinasi itu bisa dengan menarik kandidat dari orang yang saat ini jadi kepala daerah dipasangkan dengan calon dari unsur birokrat.

"Kombinasi itu penting untuk mengakomodasi aspirasi politik masyarakat di Jawa Timur. Karena secara sosiologis di Jawa Timur penting bagi kandidat untuk memikirkan pola tersebut. Kalau pasangannya homogen, tentu akan cukup sulit. Pasangan harus kombinasi," papar Arya.

Dia kemudian mencontohkan Pilgub Jawa Timur pada 2013, yang menempatkan Soekarwo-Saifullah Yusuf sebagai gubernur dan wakil gubernur. Soekarwo nasionalis, Saifullah Yusuf berbasis nahdliyin. (erd/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads