"Pembangunan ketiga proyek itu tentu sedikit-banyak membawa dampak pada kelancaran arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kita selaku pengelola akan terus berkoordinasi dan melakukan sinkronisasi bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) atas pelaksanaan proyek tersebut," kata General Manager PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Kristianto saat jumpa pers di kantor pusat PT Jasa Marga, Jakarta Timur, Kamis (4/5/2017).
Proyek yang disebut itu adalah Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated), Light Rail Transit (LRT), dan pembangunan infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurut Kristianto, beban lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek sudah sangat tinggi dengan perincian saat ini lalu lintas harian rata-rata (LHR) mencapai 590 kendaraan dengan rasio (V/C) 1,3 di beberapa titik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menyediakan delapan unit kendaraan layanan tol untuk melakukan observasi, menyediakan kendaraan derek gratis bagi kendaraan yang mengalami gangguan, selalu berkoordinasi dengan Polisi Jalan Raya (PJR) Jakarta Cikampek dalam mengantisipasi kepadatan lalu lintas terutama di simpang susun Cikunir, lalu dilakukan pembatasan jam kerja konstruksi, terutama untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas dan ketika libur panjang dan lebaran H-20 diharapkan tidak ada pekerjaan proyek," paparnya.
Meski demikian, Kristianto mengakui nantinya kepadatan tetap terjadi karena imbas pengerjaan proyek-proyek itu. Untuk itu, Ia menyampaikan permintaan maaf kepada para pengguna jalan. Nantinya, apabila kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek sudah tidak bisa dihindari, dia menyarankan agar pengguna jalan juga mencari jalan alternatif keluar tol dan melewati jalur arteri.
Tampak hadir dalam acara tersebut General Manager LRT PT Adhi Karya, Agus Karianto, dan Kepala Polisi Jalan Raya Jakarta Cikampek Kompol Deni Setiawan. (ibh/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini