"Hasil operasi yang dilakukan selama 30 menit di wilayah Terminal Tanjung Priok. Didapat ada empat titik, 303 (KUHP) atau perjudian dengan pelaku sebanyak 25 orang. Kemudian 5 orang karena tidak punya KTP," ujar Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya, AKBP Yuldi Yuswan, dalam keterangannya, Rabu (3/5/2017).
Dari 30 orang yang terjaring, terdapat empat orang anak-anak. Satu orang tertangkap karena judi, tiga orang tertangkap karena diduga sebagai anak jalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi ini adalah operasi cipta kondisi. Target operasi adalah premanisme di kawasan Terminal Tanjung Priok.
"Operasi cipta kondisi dengan sasaran premanisme. Ada beberapa target operasi yaitu sasaran orang yang tidak punya KTP, senjata tajam, dan senapan api," ucap Yuldi.
Lewat operasi ini, polisi ingin menciptakan kondisi yang kondusif menjelang pengumuman pemenang Pilkada DKI Jakarta. Polisi juga melakukan operasi serupa di tempat lain.
"Sebenarnya, ini masih operasi Mantap Praha. Pasca Pemilukada menjelang pengumuman secara resmi. Kita tetap menciptakan suasana wilayah yang aman," ujar Yuldi.
"Kenapa di Terminal Tanjung Priok, karena Terminal Tanjung Priok adalah lokasi yang ramai di Jakarta Utara," sambungnya. (aik/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini