Buletin bernama 'Al Islam' itu tertulis merupakan edisi 852 yang terbit pada 14 April 2017. Ilustrasi wajah Anies diikuti dengan kalimat 'Menyongsong Gubernur Muslim. Menghentikan Gubernur Kafir. Wujudkan Jakarta Bersyariah'
Di dalamnya ada ilustrasi dan penjelasan tentang hal yang boleh dan dilarang. Di antaranya adalah kafe dan diskotik wajib ditutup, pantai dan kolam renang harus dipisah laki-laki dan perempuan, serta pemberlakuan jam malam bagi wanita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al Islam palsu. Yg asli sedang dlm proses cetak. Judulnya pun bukan itu. pic.twitter.com/XAlOlHGUqk
β M. Ismail Yusanto (@ismailyusanto) April 12, 2017
HTI membantah buletin itu adalah buatan mereka. Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto mengatakan bahwa buletin yang asli terbit pada Jumat pagi dengan judul yang berbeda.
"Itu buletin palsu, terbit Rabu sore. Yang asli terbit Jumat pagi, judulnya pun tidak seperti itu," kata Ismail saat dikonfirmasi, Rabu (3/5/2017).
Foto: Ismail Yusanto/hizbut-tahrir.or.id |
Buletin tersebut juga dibantah oleh cawagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Dia mengaku masih mendapat berbagai fitnah meski sudah selesai gelaran Pilgub. Ia menjamin tidak pernah menjanjikan Jakarta sebagai kota bersyariah.
"Nggak, nggak, ini mungkin masuk ke fitnahlagi.com," kata Sandiaga di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017).
Di situs resmi Anies-Sandi, sudah dijelaskan bahwa buletin itu adalah hoax. Anies dan Sandiaga menegaskan tidak akan mengubah Jakarta menjadi berkonsep syariah. (imk/van)












































Foto: Ismail Yusanto/hizbut-tahrir.or.id