Pertemuan tertutup berlangsung di dalam Kompleks Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (3/5/2017) pagi. Usai pertemuan, perwakilan petani berbicara.
"Pertemuannya soal penyelesaian konflik agraria yang terjadi di Telukjambe," kata Ketua Umum Serikat Tani Telukjambe Bersatu, Maman Nuryawan, kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau siap menyelesaikan konflik agraria yang ada di Karawang. Tapi tidak bisa disebutkan. Dia butuh tiga hari," kata Maman.
Baca juga: Hari Buruh, Petani Telukjambe Gelar Aksi Kubur Diri
Petani menempati kawasan itu sejak 1962. Perusahaan PT Pertiwi Lestari mengklaim sebagai pihak yang sah menduduki lahan seluas 791 hektare itu mulai 2012.
Ada tiga desa yang dinyatakan petani mengalami konflik, yakni Margakaya, Wanajaya, dan Margamulya. Ada 600 sampai 800 orang petani di situ yang merasakan intimidasi.
"Banyak rumah-rumah kami dirobohkan, lahan pertanian kami dihancurkan, dan anak-anak 64 orang putus sekolah selama delapan bulan," kata dia.
Kini mereka tinggal di Tanah Abang, Jakarta, yakni di Kantor Muhammadiyah, untuk menuntut keadilan. Ada tiga hal yang mereka ingin dapatkan dari Jokowi. Pertama, hak atas tanah untuk petani. Kedua, hak atas tanah untuk perekonomian para petani. Ketiga, mengembalikan petani ke lahan pertanian.
Salah seorang petani, Budiono, menyatakan sudah tak punya tempat lagi di kampung halaman. Bila kawan-kawan seperjuangan dari Rembang Jawa Tengah bisa pulang, mereka yang dari Telukjambe ini mengaku sudah tak ada tempat untuk dipulangi.
"Lahan, rumah sudah tidak ada, sudah digusur rata. Makanya kalau ada imbauan pulang ke lokasi, pulang ke mana?" kata Budiono.
Dia merasa kecewa dengan Pemerintah Daerah yang seharusnya perhatian kepada mereka. Tak ada pula pihak Pemda dalam pertemuan tadi.
Mereka ini telah melakukan aksi kubur diri di seberang Istana Kepresidenan. Bila dalam tiga hari tak ada keputusan Jokowi yang bisa menyelamatkan mereka, maka mereka akan menyiapkan aksi kubur diri lebih banyak lagi, melibatkan sampai 300 peti mati.
"Kami yakin Pak Jokowi ada kebijaksanaan untuk rakyat," kata Budiono.
(dnu/fdn)