Kupang - TNI mendesak pemerintah Timor Leste meminta maaf pada rakyat Indonesia karena anggotanya ditembak oleh anggota Polisi Nasional Timor Leste. Penembakan itu dilakukan secara sengaja.Penembakan itu direncakan oleh polisi Timor Leste yang berdinas di bagian Unit Patroli Perbatasan. Demikian hasil investigasi yang dipimpin Danrem 161 Wirasakti Kupang Kolonel Amir Hamka Manan."TNI meminta pemerintah Timor Leste untuk meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena lokasi penembakan berada di dalam wilayah NKRI," ujar Kolonel Amir saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan WJ Lalamentik, Kupang, Selasa (26/4/2005).Korban penembakan adalah Komandan Pos Pasukan Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste Lettu (Art) Deddy (sebelumnya diberitakan bernama Teddy) Setiawan. Deddy kena tembak di pangkal paha dan saat ini dirawat di Jakarta. Deddy tertembus timah panas saat mencoba menggagalkan warga sipil yang menyelundupkan BBM.Kolonel Amir memimpin penyelidikan selama dua hari. Hasil investigasi juga menunjukkan korban tertembak dari jarak kurang lebih 20 meter dari garis batas kedua negara.Kolonel Amir juga mengharapkan pasukan Penghubung Perbatasan PBB bersikap netral dan tidak memihak kepada Timor Leste. Karena kuat dugaan pasukan Penghubung Perbatasan berpihak pada pemerintah Timor Leste.Dan akibat insiden penembakan yang terjadi pada Kamis silam itu, lima anggota Polisi i Nasional Timor Leste dinonaktifkan. Sedangkan empat dari sembilan warga sipil yang melakukan aksi penyelundupan BBM sudah ditangkap."TNI mengharapkan pemerintah Timor Leste secara transparan mengumumkan pelaku penembakan sekaligus memberikan klarifikasi alasan penembakan di zona netral di wilayah perbatasan kedua negara," urai Amir.Amir Hamka menambahkan, Indonesia dan Timor Leste sudah menandatangani kesepakatan untuk saling bersahabat. Tapi dengan adanya insiden ini, maka Timor Leste memposisikan diri sebagai ancaman terhadap Indonesia."Kita bersahabat. Tetapi kalau mereka menjual (memulai konflik), maka TNI akan membeli (meladeni). Prinsipnya, TNI akan tetap mempertahankan NKRI dan menjaga agar wilayah perbatasan tetap aman," kata Amir.Direncanakan, Rabu besok tim investigasi Mabes TNI akan kembali ke lokasi penembakan di Desa Markir Kec Lamakne Kab Belu, NTT, 400 km dari Kupang.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini