Teddy mengaku banyak menerima pesan berantai yang bernuansa menjegal Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden 2019. Dalam pesan berantai tersebut, kata dia, Jokowi diisukan memiliki hubungan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Bersama Jokowi, disebut juga nama Hendropriyono, yang kini Ketua Umum PKPI, dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Seratus persen bahwa ini pola ini (isu komunis) yang mereka anggap masih laku di masyarakat kita. Dan itu memang salah satu cara untuk menjegal Pak Jokowi dengan cara membawa isu komunis," kata Teddy dalam siaran pers, Selasa (2/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Teddy, jika tak diluruskan, isu ini akan menjadi bertambah liar. Dia pun berusaha meluruskan melalui percakapan grup WhatsApp yang dia ikuti ataupun beberapa kelompok diskusi.
Kepada mereka, Teddy berusaha meluruskan soal isu PKI yang dituduhkan kepada Jokowi dan Hendropriyono. "Pertama, Hendro dikatakan bagian dari PKI. Ini orang yang menuduh mungkin tak baca sejarah. Hendro adalah orang yang terlibat dalam penumpasan PKI. Waktu itu Hendro hampir terbunuh. Tak masuk akal menyebut Hendro bagian dari PKI," ucap Teddy.
Kedua, terkait dengan tuduhan bahwa Jokowi bagian dari PKI, Teddy meminta masyarakat melihat faktanya yang terjadi sekarang. Setelah Jokowi menang dan terpilih sebagai presiden, nyatanya tak ada satu pun kebijakan yang mengarah ke adanya peluang untuk PKI bangkit lagi.
"Saya tanya, sebutkan satu saja kegiatan Pak Jokowi, sikap Pak Hendro, yang ada dan berbau komunis. Ada tidak? tidak ada," ujar Teddy.
PKPI, yang kini dipimpin AM Hendropriyono, saat ini memang berkoalisi dengan partai pendukung Joko Widodo. Mantan Ketum PKPI Sutiyoso sempat menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sutiyoso kini menjabat komisaris di salah satu BUMN. (erd/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini