Pawai Kelulusan Siswa SMA di Palembang Berujung Bentrok

Pawai Kelulusan Siswa SMA di Palembang Berujung Bentrok

Raja Adil Siregar - detikNews
Selasa, 02 Mei 2017 18:13 WIB
Foto: Raja Adil Siregar/detikcom
Palembang - Alih-alih bersenang-senang di hari kelulusan, puluhan siswa SMA di Palembang, Sumatera Selatan, malah berurusan dengan polisi. Sebabnya, mereka terlibat bentrok sesama siswa.

Bentrok antar siswa diduga karena saling lempar saat merayakan hasil kelulusan yang diumumkan pada hari ini, Selasa (2/5/2017).

"Kami sedang duduk-duduk di taman KI (Kamabang Iwak), tiba-tiba dilempari sama anak sekolah lain. Karena tidak terima, akhirnya kami balas balik," Ujar Ari (18), siswa SMK, saat diamankan di Mapolsek Ilir Barat I.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, beberapa teman Ari yang sedang berkumpul, turut membalas dengan melempar batu dan kayu yang ada di sekitar lokasi bentrokan. Akibatnya, 6 pelajar harus diamankan petugas kepolisian untuk dilakukan tindakan tegas sehingga tidak terjadi bentrok susulan.

Sementara itu, Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede yang berada di lokasi mengatakan, Polresta Palembang telah menurunkan 800 personel kepolisian untuk mengamankan beberapa titik yang dijadikan tempat berkumpulnya siswa dan rawan terjadinya gesekan.

Konvoi Siswa SMA di Palembang Berujung Bentrok, Polisi Turun TanganFoto: Raja Adil Siregar/detikcom

"Sudah kita turunkan sekitar 800 personel, baik dari Mapolresta, Mapolsek dan seluruh Kantibmas untuk mengamankan beberapa titik rawan bentrokan. Termasuk saat bentrok di Kambang Iwak itu, langsung kita bubarkan dan ada juga yang diamankan," kata Maruly kepada detikcom.

Ditambahkan Maruly, pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap para pelajar yang meresahkan masyarakat saat merayakan pesta kelulusan. Salah satunya mengamankan beberapa pelajar yang diduga terlibat bentrok di Taman Kota Kambang Iwak. Bahkan jika ada yang melakukan perbuatan pidana akan langsung dilakukan penahanan.

"Yang menjadi masalah, saat dibubarkan dari satu tempat, pelajar pindah ke tempat lain. Jadi itu akan kita tindak tegas, yang melakukan pidana akan kita pidanakan. Selain itu tidak diperbolehkan pulang sebelum orang tuanya menjemput," imbuh Maruly, Selasa (2/5/2017) sore.

Saat ini, pihaknya terus melakukan penyisiran dan sedang melakukan pendataan terkait adanya korban jiwa dalam bentrokan ini. Termasuk mengimbau kepada orang tua untuk turut memantau anaknya masing-masing.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pandidikan Provinsi Sumatera Selatan Widodo mengatakan, untuk pengumuman sendiri ditentukan oleh pihak sekolah. Namun dia mengimbau agar diumumkan pada pukul 19.00 WIB malam ini.

"Dipersilakan dari pihak sekolah, tapi kalau rambu saya itu sekitar jam 19.00 WIB malam ini. Atas bentrokan yang terjadi saya turut prihatin, mudah-mudahan hal serupa tidak terjadi lagi," cetus Widodo.


(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads