Pemprov DKI Tertibkan Kampung Akuarium Pekan Ini

Pemprov DKI Tertibkan Kampung Akuarium Pekan Ini

Bisma Alief Laksana - detikNews
Selasa, 02 Mei 2017 12:59 WIB
Bangunan semipermanen menjamur di bekas gusuran Kampung Akuarium. (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, masih bertahan di lokasi bekas penggusuran. Saat ini tercatat ada 169 keluarga dengan 150 bangunan yang masih bertahan di lokasi.

Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengatakan Satpol PP sudah ditegur karena Kampung Akuarium kembali diduduki warga. Pekan ini akan kembali dilakukan penertiban di lokasi.

"Satpol PP tadi sudah ditegur. Minggu ini mau dirapikan, kita tertibkan lagi. Satpol PP yang melakukan itu bersama Wali Kota," ujar Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang akan digusur nantinya dipindahkan ke tiga rusun yang sudah disiapkan Pemprov DKI. Ketiga rusun tersebut adalah Rusun Rawa Bebek, Rusun Marunda, dan Rusun Cipinang.

Saefullah mengaku belum mendapat informasi warga yang bertahan merupakan warga baru atau warga yang sebelumnya terkena gusuran.

"Yang jelas ada 340-an (warga) yang sudah diakomodasi ke rusun untuk tiga lokasi. Kalau memang mereka ternyata riilnya nggak ada rumah tinggal, betul-betul tidak ada rumah tinggal, kan rusun kita tahun ini banyak jadi. Bisa kalau mereka mau tinggal di rusun, kita fasilitasi di rusun," papar Saefullah.

Sebelumnya, menurut salah seorang tetua warga, Tedi Kusnendi, bangunan-bangunan tersebut ada bukan sejak paslon cagub-cawagub Anies Baswedan-Sandiaga Uno memenangi Pilkada DKI Jakarta versi hitung cepat. Namun bangunan sudah ada sejak April 2016 setelah adanya penggusuran oleh Pemprov DKI.

"Ini bangunan banyak bukan berdiri setelah Anies-Sandi menang. Kami sudah lakukan dari lama, setelah dulu digusur," kata Tedi di lokasi, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (28/4).

Sejak penggusuran tahun lalu, memang bangunan semipermanen di sini tidak langsung banyak. Tedi mengatakan ada juga warga yang sebelumnya mendapatkan rumah susun tapi kemudian kembali ke lokasi penggusuran. (bis/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads