Raafi dan Suprihatin merupakan penemu bahan baku alternatif untuk interior pesawat, kapal, dan industri otomotif lainnya yang terbuat dari kulit singkong dan serat batang pisang. Mereka terbang ke Jerman pada 30 April-6 Mei 2017 untuk mengikuti kunjungan studi.
"Para inventor muda ini telah membuat kami terkesan dengan rangkaian inovasi mereka yang diciptakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta mendukung sebuah perubahan dalam industri pesawat. Motivasi mereka selaras dengan nilai perusahaan kami, yaitu untuk menciptakan produk yang memicu antusiasme serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujar Managing Director Bosch, Dr Ralf von Baer, kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sukses berlomba di ajang tingkat nasional, melalui temuan itu, Raafi dan Suprihatin juga berhasil mengalahkan peneliti muda dari 35 negara di ajang International Young Inventors Project Olympiad (IYIPO ) Georgia pada tahun 2016 lalu.
Perjalanan studi dari Bosch ini merupakan tindak lanjut dukungan Bosch kepada para inventor muda Indonesia berkolaborasi dengan Kick Andy β sebuah program bincang-bincang televisi inspiratif, yang digagas tahun lalu. Saat itu, Bosch memberikan apresiasi khusus kepada enam ilmuwan muda Indonesia; di antaranya pasangan siswa SMA PGRI 2 Kayen, Pati, Jawa Tengah, Raafi Jaya Sutrisna (kanan) dan Suprihatin; Kristiawan Manik dan rekan dari Surabaya, Jawa Timur; dan dua siswa SMA 1 Tarakan, Kalimantan Utara, Aan Aria Nanda dan Feriawan Tan.
Kepada ketiga tim tersebut Bosh telah memberikan dana dukungan untuk mengembangkan inovasi-inovasi mereka. Selain itu, pada September 2016 lalu, Bosch juga telah menggelar kontes media sosial untuk menentukan tim mana yang terbang ke Jerman untuk mengunjungi sentra riset dan lokasi kerja Bosch serta pusat teknologi terkemuka. Meraih like dan share terbanyak, duo Raafi dan Suprihatin pun terpilih untuk mengikuti perjalanan studi tersebut.
"Kami merasa bangga dan sangat menghargai dukungan yang telah diberikan Bosch. Tahun lalu kami mendapat kesempatan mengunjungi pusat bisnis Bosch di Indonesia, yang telah memperkaya wawasan kami, khususnya terkait bagaimana perusahaan global seperti Bosch berkontribusi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat melalui berbagai inovasi yang dihadirkan dan sekarang saya sangat gembira sekali Bosch memberikan kesempatan kepada kami untuk melihat kantor pusat serta sentra riset pengembangan Bosch di Jerman," ungkap Raafi dengan mata berbinar-binar, salah satu inventor muda asal Pati, Semarang, Jawa Tengah.
Selama di Stuttgart nanti mereka akan mengunjungi Bosch Renningen Campus yang merupakan kampus penelitian Bosch yang menjadi sentra riset dan pengembangan bagi 1.700 pemikir kreatif, dalam mengaplikasikan riset industrial. Selain itu mereka juga akan mengunjungi Robert Bosch Haus yang menjadi kediaman pendiri perusahaan Bosch yaitu Robert Bosch, hingga ia meninggal dunia pada 1942. Sejak 1986, lokasi ini dijadikan kantor dari Yayasan Robert Bosch (Robert Bosch Stiftung), salah satu lembaga amal terkemuka di Eropa yang mengelola dana filantropi Robert Bosch GmbH serta mereka akan mencoba mengedarai e-bike yang dilengkapi mesin dari Bosch yang dapat dikategorikan sebagai sepeda berteknologi tinggi.
"Kegiatan ini mempertegas komitmen Bosch dalam mendukung sebuah perubahan dengan memberikan dukungan kepada para inventor muda Indonesia untuk memperkaya khazanah dan pengetahuan mereka," ujar Manager Corporate Communications PT Robert Bosch, Bandaranaike Dewinta Hutagaol. (pam/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini