Djarot: Karangan Bunga Masih Ada Nilainya, Mengapa Dibakar?

Djarot: Karangan Bunga Masih Ada Nilainya, Mengapa Dibakar?

Nathania Riris Michico - detikNews
Selasa, 02 Mei 2017 11:10 WIB
Djarot saat di Balai Kota Jakarta. (Nathania Riris Michicco/detikcom)
Jakarta -

Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan alasan di balik pembakaran karangan bunga di Balai Kota Jakarta. Menurutnya, hal ini aneh karena bunga yang dibakar tersebut sama sekali tidak mengandung tulisan bermotif negatif.

"Saya bertanya, ini maksudnya apa? Salahnya bunga itu apa pada mereka? Apakah ucapan-ucapan itu menyakiti hati mereka? Apakah ucapan-ucapan atau tulisan-tulisan itu mengandung unsur-unsur ujaran kebencian, unsur-unsur SARA? Kan tidak, ya," kata Djarot di lapangan eks IRTI Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Djarot menilai pembakaran bunga itu tindakan yang tidak baik. Dia mengaku prihatin karena momen apresiasi buruh tersebut justru menjadi peristiwa pembakaran karangan bunga yang dikirim oleh ribuan warga. Bahkan karangan bunga tersebut masih bernilai apabila tidak dibakar.

"Saya terus terang saja prihatin dengan kondisi yang sebetulnya demo yang bisa berlangsung dengan damai dengan kondusif, yang benar-benar memperjuangkan hak-hak buruh, kemudian dinodai dengan hal-hal seperti itu tidak baik," tuturnya.

"Ingat nggak, karangan bunga itu, di samping diberikan dengan rasa cinta, itu juga ada nilainya, ya," sambungnya.

Nilai jual karangan bunga tersebut, apabila tidak dibakar, dijabarkan Djarot, berkisar Rp 25-50 ribu. Bahkan karangan bunga yang masih bagus masih bisa laku dijual 100 ribu.

"Bahkan yang bagus bisa sampai 100 ribu, masak nggak dihargai. Gitu kan, ya," cetus Djarot.





Dia meminta warga agar tidak lagi mudah terprovokasi. Saat ini, warga diharapkan bisa saling menghargai dan justru meningkatkan kualitas dan produktivitas bekerja, bukan saling membenci.

"Inilah sebetulnya kita harus berintrospeksi diri. Dalam kondisi seperti ini, seharusnya kita lebih arif, lebih santun, lebih baik. Gitu ya, saling menghargai, menghormati satu sama lain. Kita harus mawas diri, jangan kemudian mengumpat, kemarahan, caci maki, terus tindakan-tindakan yang menurut saya tidak produktif," jelasnya.

Djarot meyakini pembakaran karangan bunga itu ada kaitannya dengan Pilgub DKI. "Pasti dong, pasti," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah karangan bunga Ahok-Djarot yang berjejer di Jl Medan Merdeka Selatan dibakar massa di tengah aksi buruh. Pihak buruh menyebut aksi ini bagian dari 'bersih-bersih'.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Jupan Royter menyebut Ketua Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) sudah menyampaikan permohonan maaf atas pembakaran karangan bunga Ahok.

"Ketua FSP LEM SPSI sudah minta maaf. Tidak disengaja. Mungkin mereka merasa kenapa nggak diangkatin, menurut mereka. (Jadi) dibersihkan," sebut Jupan, Senin (1/5). (nth/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads