"Ditutup karena ada aksi unjuk rasa, buat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar anggota Satpol PP, Tahjuddin, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017).
Lihat juga: Wisata Karangan Bunga di Balai Kota
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Balai Kota ditutup karena May Day, Senin (1/5/2017) Foto: Bartanius Dony/detikcom |
Sejumlah orang yang datang hanya bisa melihat-lihat dan berfoto dari balik gerbang.
"Yang sudah foto-foto di luar banyak," ucap Tahjudin.
Banjir karangan bunga untuk Ahok-Djarot terjadi mulai awal pekan lalu. Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Mawardi pada Jumat (28/4) menyebut jumlah karangan bunga untuk Ahok-Djarot mencapai 4.000.
Karena tak muat menampung, kiriman karangan bunga diletakkan di pinggir Jalan Medan Merdeka Selatan hingga akhirnya dipindahkan ke Monas atas keinginan Ahok.
Foto: Bartanius Dony/detikcom |
Soal banjir karangan bunga, Ahok mengibaratkan Balai Kota saat ini layaknya festival bunga. Karena itu, Ahok tidak melarang warga tetap mengirimkan bunga ke Balai Kota.
"Ini kan kayak festival bunga. Nggak usah keluarkan uang. Masyarakat akan menikmati," ujar Ahok, Jumat (28/4).
Foto: Bartanius Dony/detikcom |
(fdn/imk)












































Balai Kota ditutup karena May Day, Senin (1/5/2017) Foto: Bartanius Dony/detikcom
Foto: Bartanius Dony/detikcom
Foto: Bartanius Dony/detikcom