Mengenakan jas hitam dengan kemeja putih, jenazah Mbah Gotho disemayamkan di dalam peti mati berwarna putih. Nisan kayu berbentuk salib disiapkan di samping peti.
Nisan tersebut ternyata telah disiapkan sendiri oleh Mbah Gotho sejak dulu. Menurut cucunya, Suryanto, nisan itu disiapkan sejak 1992.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain nisan, Mbah Gotho telah menyiapkan peti mati dan jas untuk pemakamannya hari ini.
"Jas disiapkan sejak 1994. Kalau peti mati dulu hanya disiapkan kayunya. Sampai sekarang masih belum dibikin peti. Akhirnya kita beli," ujarnya.
Bagi Mbah Gotho, kematian merupakan hal yang dia nanti-nanti sejak dulu. Ajal pun akhirnya menjemput dia kemarin, Minggu (30/4).
Sebelum meninggal, Mbah Gotho sempat dirawat di RSUD Soehadi Prijonegoro sejak 12 April 2017 selama 6 hari. Setelah dibawa pulang, Mbah Gotho enggan makan dan minum hingga meninggal.
(aan/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini