"Mengantisipasi hal tersebut, kami akan menambah jumlah petugas jemput kendaraan (JKR) dan petugas jemput transaksi (PUTTRA) di gerbang tol padat," ujar AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru dalam siaran pers kepada wartawan, Jumat (28/4/2017).
Petugas juga mempersiapkan kebutuhan uang kembalian dan Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME) yang cukup serta mengoperasikan gardu reversible dan mengoptimalikan kapasitas GTO. "Pembayaran tol elektronik multibank (e-Toll) serta mempersiapkan tenaga pendukung seperti Petugas Piket dan Teknisi Peralatan Tol yang terjadwal untuk mengantisipasi kerusakan atau tidak berfungsinya peralatan tol," lanjut Heru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Jasa Marga juga berkerja sama dengan aparat polisi untuk mengatasi kepadatan simpang susun seperti di Cikunir dan memberlakukan buka/tutup rest area ruas tol Jakarta-Cikampek serta serangkaian rekayasa lalu lintas di GT Cikarang Utama ketika menghadapi kepadatan.
"Pemberlakuan dedicated lane di Km 66 Tol Jakarta Cikampek saat arus balik dan menemparkan kendaraan rescue multiguna untuk mengantisipasi gangguan lalu lintas di jalan tol," ungkapnya.
Untuk memastikan zero pothole di jalan tol, Jasa Marga menyiapkan Satgas selama 24 jam yang berkerja 2x24 jam dengan didukung akat berat ketika terjadi kondisi darurat seperti kecelakaan atau longsor.
Jasa Marga memprediksi terjadinha peningkatan vokume kendaraan yang akan keluar Jakarta jelang libur panjang via tol. Kemacetan diprediksi terjadi di GT Cikarang Utara arah Cikampek dan GT Ciawi (arah puncak).
"Dengan (perkiraan) total volume lalin mencapai 245 ribu kendaraan selama dua hari, terhitung sejak 28-29 April 2017," tuturnya.
Puncak kepadatan kendaraan yang keluar lewat GT Cikarang Utama diperkirakan terjadi hari ini dengan pwrkiraan kenaikan volume lalin sekitar 9,55% dari lalu lintas normal.
"Pada kondisi normal, volume lalin yang melintas di Gerbang Tol Cikarang Utama sekitar 87 ribu kendaraan, maka pada libur akhir pekan ini volume lalu lintas pada puncak arus mudik diperkirakan akan mencapai sekitar 95 ribu kendaraan," lanjutnya.
Gerbang tol lain yang diproyeksi mengalami peningkatan yaitu pada GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi. Pada kondisi normal volume lalin mencapai sekitar 34 ribu kendaraan, sedangkan puncak lalin yang keluar dari Jakarta melalui GT Ciawi diproyeksi akan mencapai 35 ribu kendaraan atau melonjak 2,7 % dari lalin normal. (mei/nkn)