"Kita akan kirim karangan bunga untuk Pak Ahok hari ini ke Balai Kota. Kita kirim karangan bunga 'terima kasih sudah melanggar janji kampanye untuk tidak menggusur kami'," kata Ketua RT 01 RW 04 Topas Juanda di lokasi, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (28/4/2017).
Karangan bunga itu akan dikirimkan hari ini ke Balai Kota. (Jabbar Ramdhani/detikcom) |
Topas mengatakan karangan bunga ini dikirimkan sebagai wujud protes karena Ahok dianggap melanggar janji kampanye. Sebab, warga masih ingat janji kampanye Ahok ketika masih menjadi calon wakil gubernur dalam Pilgub DKI 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Ahok melanggar janji kampanye untuk tidak menggusur kami. Ternyata menggusur kami setahun lalu. Penggusuran tersebut juga tidak ada sosialisasi kepada warga, dalam 11 hari sudah langsung diratakan," ujarnya.
Hal serupa disampaikan Ketua RT 012 RW 004 Rini. Dia mengatakan saat ini masih banyak warga yang bertahan di lokasi dengan mendirikan bangunan semipermanen.
Menurutnya, hal ini dilakukan bukan untuk menunjukkan perlawanan. Warga ingin meminta dikembalikannya Kampung Akuarium.
"Pasca-penggusuran 11 April 2016, sampai saat ini, kami masih ada di tenda. Bukan kami melawan, tapi kami minta kembalikan kampung kami kepada Pak Ahok dan Pak Djarot. Bukan melawan, tapi mempertahankan hak semua yang ada punya tempat tinggal. Kami bukan binatang yang bisa semena-mena begitu saja," tuturnya.
Saat ini ada 169 keluarga dan sekitar 150 bangunan lebih yang masih bertahan di Kampung Akuarium. Di antara mereka, ada yang sejak setelah penggusuran tetap bertahan dan ada warga yang kembali dari rumah susun ke Kampung Akuarium.
Perwakilan pemuda, Rinto Ardiansah, mengatakan, saat mengirimkan karangan bunga nanti, warga Kampung Akuarium berharap dapat bertemu dengan Ahok di Balai Kota. Sebab, menurutnya, setelah kampanye bersama Jokowi pada 2012, belum pernah ada tatap muka lagi antara Ahok dan warga Kampung Akuarium.
"Mungkin perwakilan dari warga kami akan ke Balai Kota. Kami harap bisa bertemu Pak Ahok. Karena sejak kampung ini digusur, beliau tidak pernah menjumpai warga. Beliau hanya cuci tangan lewat bawahannya," ucap dia.
Rinto mengatakan karangan bunga ini berasal dari swadaya warga Kampung Akuarium. Dia menyebut karangan bunga ini sebagai bukti kekecewaan warga.
"Kemarin ramai di Balai Kota kirim karangan bunga. Alhamdulillah warga di sini juga respek akan kirimkan bunga. Kami kirimkan karangan bunga ini atas kekecewaan warga," tuturnya. (jbr/dhn)












































Karangan bunga itu akan dikirimkan hari ini ke Balai Kota. (Jabbar Ramdhani/detikcom)