Lalu apa masukan Ahok untuk Anies dalam menjalankan pemerintahan di Jakarta?
"Saya kira nggak bisa komentar, tinggal nyontek saja kan. Sudah kita lakukan semua, ada jalannya," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Toh lagi pula waktu debat, visi misi program nggak ada yang baru kok. Semua tinggal ikut saja," kata Ahok.
Ahok sendiri tidak mau banyak mencampuri program KJP Plus yang menjadi salah satu program andalan Anies. Dia hanya membandingkan beberapa kebijakan yang dirinya terapkan lewat KJP dan KJP Plus milik Anies.
"Cuma misalnya KJP dilepas, boleh tarik kontan, kita nggak bisa membaca anak-anak belanja apa. Disalahgunakan orang tuanya nggak. Kalau disalahgunakan orang kita nggak bisa baca. Jadi kalau kamu ambil ATM orang, kamu belanja sesuatu yang nggak masuk akal, kebaca. Itu aja yang masalah. Kan kita kunci nih, anak-anak dilatih, satu bulan biasa cuma boleh Rp 100 ribu. Nanti kapan mulai belanja gede-gedenya? Dibuka, lepas semua tabungannya Juni waktu liburan sekolah," paparnya.
"Tapi kan saya nggak berhak ngatur. Sebagian orang juga demennya begitu. Ya sudah, saya lebih baik kamu nggak usah pilih saya daripada saya merubah sistem keuangan itu," timpal Ahok.
Menurut Ahok, sebenarnya semua orang bisa menjadi gubernur asalkan tidak punya kepentingan. "Siapapun asal tidak punya kepentingan bisa jadi gubernur. Karena contohnya sudah ada," tutupnya. (bis/elz)