Pantauan detikcom di lokasi, Jl Saharjo 1, Manggarai, Jaksel, Rabu (26/4/2017), Yani yang mengenakan kemeja putih itu tiba sekitar pukul 11.40 WIB. Setelah itu, Yani mendengar sejumlah aduan warga.
Yani mengaku akan menindaklanjuti aduan dari warga tersebut. Rencananya, DPRD pun akan memanggil pihak terkait agar muncul kesepakatan dan solusi bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira siapa pun warga Jakarta yang mengadukan ke DPRD dan berkaitan dengan pihak terkait, kita akan menjembatani," sambungnya.
![]() |
Hingga saat ini, Yani masih berdialog dengan warga terkait proses penggusuran rumah yang akan dilakukan oleh PT KAI. Sejumlah warga tampak berkumpul di bawah tenda tempat mereka melakukan dialog.
PT KAI Akan Gelar Dialog Kembali Dengan Warga
Warga Manggarai dan PT KAI telah melakukan konsolidasi pagi tadi meskipun kesepakatan belum dicapai. Rencananya, PT KAI akan kembali menggelar dialog dengan warga yang akan difasilitasi oleh Polres Jaksel.
"Setelah dilaksanakan dialog. Nanti akan ada pertemuan dengan difasilitasi oleh pihak Polres Jakarta Selatan," kata Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Suprapto, kepada detikcom, Rabu (26/4/2017).
Dialog nantinya akan digelar dengan mengundang langsung 11 penghuni rumah yang terkena dampak proyek pembangunan Kereta Bandara. Hal ini dilakukan agar komunikasi lebih jelas dan transparan.
"Untuk langsung memanggil 11 penghuni yang dimaksud dengan pihak PT KAI Daop 1 Jakarta. Sehingga arus komunikasi menjadi jelas. Tanpa pakai perantara yang bisa membuat bias," ujar Suprapto.
Suprapto belum bisa memastikan kapan dialog tersebut digelar. "Nanti saya informasikan," terangnya.
Sebelumnya, PT KAI memberi ultimatum kepada warga RT 1 RW 12, Jl Saharjo, Manggarai, yang rumahnya berada di atas aset PT KAI untuk mengosongkan rumahnya tadi malam. Namun, warga tetap keras tidak meninggalkan lokasi. (knv/idh)