Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, RT 1 RW 12, Jl Saharjo, Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (26/4/2017), penggusuran belum dilakukan. Karena pertemuan pertama tersebut tidak menghasilkan kesepakatan, konsolidasi kembali digelar.
"Oh iya ini mau ada pertemuan lagi antara perwakilan warga sama perwakilan PT KAI, sekarang," kata Kapolsek Tebet Kompol Nurdin AR di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Manggarai berdoa agar tak digusur. (Dewi Irmasari/detikcom) |
Warga tampak masih berjaga-jaga di lokasi dan duduk di pinggir jalan. Sejumlah ibu-ibu duduk di atas karpet dengan mengenakan mukena. Mereka berdoa agar tidak digusur.
Sejumlah anggota Polri dan TNI tampak berada di lokasi. (Dewi Irmasari/detikcom) |
Dua spanduk bertuliskan 'Tanah ini milik kami!!! Perampasan hak atas tanah melanggar HAM' terpasang di lokasi. Sementara itu, tidak terlihat alat berat ataupun personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di lokasi.
Baca juga: Warga Manggarai Harus Kosongkan Tanah Aset PT KAI Tengah Malam Ini
Foto: Dewi Irmasari/detikcom |
Sebelumnya, PT KAI memberi ultimatum kepada warga yang rumahnya berada di atas aset PT KAI. Warga diberi waktu sampai tengah malam ini untuk melakukan pengosongan dan pembongkaran.
Mengacu pada surat yang ditandatangani Executive Vice President serta Senior Manager Aset Daop I Jakarta dan dikeluarkan pada Selasa (25/4) hari ini, batas pengosongan adalah Selasa (25/4) pukul 23.59 WIB.
"Kami sampaikan kembali kepada Bapak/Ibu/Saudara sebagai surat pemberitahuan ke-3 untuk segera mengosongkan dan membongkar sendiri bangunan yang berada di atas aset milik PT KAI yang berada di Jalan Saharjo No 1, Kelurahan Manggarai, Tebet, Kota Administrasi Jakarta Selatan, paling lambat tanggal 25 April 2017 pukul 23.59 WIB," tulis surat tersebut, seperti diterima dari Kahumas Daop I KAI Suprapto, saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (25/4). (idh/idh)












































Warga Manggarai berdoa agar tak digusur. (Dewi Irmasari/detikcom)
Sejumlah anggota Polri dan TNI tampak berada di lokasi. (Dewi Irmasari/detikcom)
Foto: Dewi Irmasari/detikcom