Salah satu makanan 'utama' ular adalah tikus. Apakah kehadiran ular piton tersebut dipicu oleh meningkatnya populasi tikus?
Menurut Kepala Laboratorium Herpitologi Puslit Biologi LIPI Amir Hamidy, hal tersebut sangat mungkin terjadi. Ular pada dasarnya memiliki sensor panas yang berfungsi untuk mendeteksi semua hewan berdarah panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanpa ular, tikus akan melimpah jumlahnya. Memang bisa jadi karena populasi tikus meningkat. Ular juga jadi banyak," kata Amir saat berbincang dengan detikcom, Selasa (25/4/2017).
"Tikus yang besar itu, tikus got yang besar-besar itu sebenarnya bukan asli. Itu dari mana-mana. Itu menimbulkan imbalance ekosistem. Harusnya si tikus tidak ada, tapi ada. Otomatis predatornya juga jadi banyak. Jadi efek domino dari sebuah ekosistem," tuturnya.
Amir menjelaskan piton yang ditemukan di Pasar Minggu sepanjang 4 meter merupakan jenis ular terbesar dan terpanjang di dunia. Meski begitu, hingga saat ini Python reticulatus masih termasuk hewan yang diizinkan untuk dipelihara.
"Secara hukum tak ada yang mengatur kita dilarang memelihara. Kita belum punya undang-undang yang mengatur bahwa itu membahayakan secara ekosistem. Bahkan untuk atraksi pun kita belum diatur," ucapnya. (rna/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini