Berdasarkan pantauan di lokasi, pada Selasa (25/4/2017) sore, warga datang menggunakan sepeda motor dan mobil. Bahkan tak sedikit yang datang dengan berjalan kaki.
RPTRA Kalijodo terhitung sebagai lokasi yang bersih. Ada dua shift bagi pasukan oranye yang menjaga kebersihan di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dua tim yang tugas di sini. Tim pagi dan tim sore. Tim pagi ada 7 orang. Kalau sore ada 6 orang," kata petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Agus Salim (33) di lokasi, Jalan Kepanduan II, Penjaringan, Jakarta Utara.
Agus bertugas sebagai komandan regu yang bekerja pada shift sore. Dia mengatakan pasukan oranye akan mulai bekerja dari kamar mandi yang ada di aula RPTRA Kalijodo. Kemudian kegiatan bersih-bersih dilanjutkan ke bagian luar.
Dia mengatakan, untuk menjaga kebersihan, petugas fokus pada tiga lokasi. Hal ini diterapkan pada hari biasa ataupun hari libur.
"Biasanya kita fokus di aula sini yang banyak pengunjung. Terus di tempat skateboard sama tempat makan. Di tiga titik itu aja yang ramai," ujarnya.
![]() |
Kurang Tempat Sampah
Terjaganya kebersihan tentu tidak dapat digantungkan pada pasukan oranye semata. Warga yang berkunjung dapat ikut berkontribusi menjaga kebersihan RPTRA dengan menempatkan tempat sampah di banyak titik.
Agus mengakui saat ini jumlah tong sampah kurang banyak. Hal ini dibutuhkan terutama jika jumlah pengunjung tengah ramai di lokasi ini.
"Tong sampah kurang banyak. Kemudian kalau lagi ada acara, nggak memadai. Sampai luber, sampai berantakan. Tapi kita kontrol terus kalau lagi ada banyak acara. Kita inginnya ditambah lagi tempat sampahnya. Kalau bisa juga yang lebih besar lagi tempat sampahnya," tutur dia.
Agus mengatakan petugas PPSU mendapat jatah sehari kerja, sehari libur. Dia sendiri bersama timnya sempat bekerja saat libur panjang kemarin. Saat itu, dia mengatakan sempat membuang sampah sebanyak 7 kali bolak-balik. Padahal, pada hari biasa, ia hanya membuang sampah 3 kali.
"Kemarin saya masuk hari Minggu (23/4). Kondisinya ramai banget. Pokoknya kalau Sabtu-Minggu memang ramai kondisinya. Kalau yang kemarin Minggu ada hampir 2.000 orang yang datang. Sampai penuh parkiran di pinggir jalan," ujarnya.
Dia mengatakan hal itu disebabkan adanya kegiatan bazar yang menjual makanan, minuman, pakaian, dan barang lain.
"Kita yang penting kalau lagi pengunjung banyak fokus sama aula ini. Karena di sini titik paling banyak orang. Sama kayak di tempat orang jualan juga. Di tempat parkiran kita fokuskan juga. Kita sisir daerah situ juga. Sampah lebih banyak, tidak seperti biasa. Kita jadi lebih kerja keras," ucap Agus.
Hal serupa dikatakan salah seorang pedagang bernama Ade Komarudin (33). Dia mengatakan saat ini jumlah tempat sampah yang ada masih kurang untuk menampung sampah buangan pengunjung.
"Kondisi tempat sampah cukup. Tapi kalau lagi ramai kurang jumlahnya. Karena sampahnya berantakan sampai mana-mana," ucap Ade di lokasi yang sama.
Ade mengatakan para pedagang bertanggung jawab atas sampah dagangannya meskipun ada iuran seikhlasnya bagi setiap pedagang. Dia sendiri teringat akan ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meresmikan RTH/RPTRA Kalijodo pada Februari lalu.
"Di sini soal kebersihan jadi tanggung jawab pedagang sendiri. Kan kayak kata Pak Ahok. Waktu dia resmiin dia bilang, pedagang boleh jualan, asal tetap jaga kebersihan sama merawat tempat," katanya.
RPTRA Kalijodo sempat tercemar sampah pada Senin (24/4) lalu. Hal ini disebabkan oleh membeludaknya pengunjung yang datang. Sementara itu, kondisi tempat sampah sudah penuh oleh buangan pengunjung. Meski demikian, kondisi Kalijodo kembali bersih pada Selasa ini. (jbr/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini