Pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Bumi Parahiyangan itu diperkirakan tak kalah seru dibanding Pilgub DKI. Pilgub Jabar akan menjadi palagan kedua bagi dua poros politik yang pernah bertarung di Pilgub DKI.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang sukses menjadi 'King Maker' di Pilgub DKI sejak 2012, diperkirakan akan berperan penting di Jawa Barat. Dia akan menentukan peta koalisi di Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: dok. detikcom |
Seperti diketahui, pada Pilgub DKI 2012, Prabowo bersama Gerindra dan PDIP sukses mengantarkan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke kursi gubernur dan wakil gubernur. Tahun ini Prabowo kembali berperan penting dalam terpilihnya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai DKI-1 dan DKI-2.
"Prabowo yang sukses menjadi 'King Maker' bagi Jakarta sejak 2012 akan punya peran penting di Jawa Barat," kata pengamat politik dari KedaiKOPI, Hendri Satrio, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Dia memprediksi peta koalisi Pilgub Jabar akan mirip dengan Jakarta. Akan ada dua pasang kandidat yang diusung dua koalisi partai politik.
"Saya memprediksi akan ada dua pasang calon yang berlaga yang koalisinya mirip seperti Jakarta. Artinya, kemungkinan besar PDIP akan berkoalisi kembali dengan Golkar," kata Hendri.
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom |
Menurut Hendri, bila PDIP berkoalisi dengan Golkar, kemungkinan besar Ridwan Kamil akan berduet dengan Dedi Mulyadi. PKS diprediksi masih akan berkoalisi dengan Partai Gerindra dan mengusung Deddy Mizwar.
Hendri memprediksi koalisi yang digalang PKS akan menjadi lawan kuat bagi Ridwan Kamil. "Lawan kuat Ridwan Kamil adalah koalisi PKS, yang kemungkinan akan kembali bersama Gerindra. Kemungkinan besar PKS akan mengusung Deddy Mizwar. Bila strategi Deddy Mizwar tepat, maka pilgub akan ramai. Tapi, bila Deddy Mizwar salah strategi, maka Emil melenggang mudah," tutur dia. (erd/imk)












































Foto: dok. detikcom
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom